Di dalam kehidupan yang keras ini, banyak individu-individu yang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka mempunyai semboyan ”yang penting saya aman, selamat, berhasil... orang lain..... masabodo”. Ini yang sering kita saksikan disekitar kita atau Anda sendiri aktor intelektualnya ?
Bagi karyawan BCA yang berjumlah sekitar 25.000 orang pastilah mengenal sosok seorang pemimpin Serikat Pekerja (SP) yang bernama Haji Mohammad Bilal Idries yang akrab dipanggil Bilal. Kenapa saya mengangkat sosok Bilal ? Ya dia adalah seorang pahlawan bagi seluruh karyawan BCA. Bilal adalah tokoh utama SP yang kerap kali memperjuangkan aspirasi karyawan, membela kepentingan karyawan. Jika kita menengok ke belakang kiprah perjuangan Bilal, akan terlihat deretan hasil yang dicapai. Masih ingat peristiwa demo besar-besaran karyawan BCA ke Gedung DPR (Kamis 12 Maret 2002) memprotes kebijaksanaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang akan menjual BCA ke Bank Asing. Saat itu BCA masuk dapam pengawasan BPPN. Di dalam Gedung DPR, para pengurus teras SP berdialog dengan Amin Rais (saat itu ketua MPR-DPR) dan wakil rakyat lainnya. Betapa hebatnya perjuangan mereka sehingga akhirnya BCA tidak jadi dijual. Hari itu hampir seluruh cabang BCA beroperasi terbatas karena banyak karyawan yang ikut melakukan long march dari Wisma BCA ke Gedung DPR.
Usai kemenangan karyawan BCA, Bilal terus menapakkan langkahnya untuk terus membela kepentingan karyawan lewat Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Ini adalah PKB pertama kali yang ada di BCA. Sampai saat ini PKB sudah memasuki yang ke 5. Berbagai kemajuan, fasilitas, kesejahteraan karyawan terus meningkat berkat perjuangan mereka. Hal yang paling fenomenal khususnya untuk karyawati adalah digantinya biaya melahirkan, pengobatan anak. Ya memang wanita juga karyawan BCA dan layak mendapat fasilitas yang sama dengan karyawan pria. Banggakah Bilal demgam kesuksesannya? Jawabannya tidak, karena perjuangan ini merupakan ibadah. Dia akan terus memperjuangkan kepentingan karyawan di masa mendatang.
Saya teringat beberapa waktu silam, Bilal pernah sakit yang cukup parah dan dalam kondisi koma. Mungkin ini akibat kerja keras membela kita tanpa memperdulikan kesehatannya. Hampir tiap hari Bilal pulang ke rumah diatas jam 22.00 untuk terus menggalang kekuatan, mensosialisasikan PKB, memotivasi para pengurus, melakukan advokasi dan banyak lagi.
Saya sendiri kagum dengan Bilal yang telah berjasa begitu besar untuk kita semua. Apalah artinya jika dibandingkan dengan saya ? Saya hanya bisa menulis yang diharapkan akan membawa motivasi dan inspirasi untuk teman-teman semua.
Cuma ada hal yang sangat disayangkan, perjuangan Bilal mungkin tidak akan lama lagi karena dia akan memasuki masa purna bakti. Tapi teman-teman siap untuk meneruskan tongkat kepemimpinan dan akan terus membela orang banyak. Ya Bilal adalah pahlawan bagi karyawan, teladannya harus kita jadikan contoh. Mulai sekarang Anda semua harus mulai belajar mendahulukan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi.
sumber : http://timoteustalip.blogspot.com/2010/09/berkarya-untuk-orang-banyak-perbuatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar