Sabtu, 23 April 2011

Tongkat Wasiat Madura Bikin Wanita Kembali Perawan

Sumenep - Bukan barang asing tongkat wasiat atau yang lebih dikenal tongkat Madura buatan Hj Tusmiyati Ummi Kulsum, warga Kelurahan Bangselok Kabupaten Sumenep banyak diburu orang.

"Tongkat Wasiat", begitu dalam labelnya ampuh membuat perempuan kembali perawan. Warga setempat menyebutnya kembali rapet secara alami dan bebas dari lendir yang sering mengurangi kenyamanan dalam bersenggama.

Tongkat wasiat berbentuk batang dan berwarna coklat itu memiliki panjang sekitar 11,5 cm dan diameter 1,5 cm. Bahannya dari rempah-rempah dan tidak ada campuran kimia. Sehingga, penggunaannya dijamin tidak ada efek samping.

Cara penggunaannya sangat mudah, hanya dengan memasukkan ke dalam kelamin perempuan sedalam 5 cm selama 10 sampai 30 menit. Maka lendir yang seringkali menganggu hubungan suami istri akan terserap. Selain itu diyakini mampu mengencangkan otot kelamin yang sudah tidak berfungsi.

Pembuat Jamu Tradisional Madura, Hj Tusmiyati Ummi Kulsum mengaku tongkat wasiat tersebut bisa digunakan berulang kali. "Setiap kali usai digunakan langsung dibersihkan dengan air dan cukup dikeringkan dengan cara diangin-anginkan," terang Tusmiyati di rumahnya, Jalan Kemala Kelurahan Bangselok, Sumenep, Minggu (24/4/2011).

Wanita yang sudah 6 tahun menggantikan profesi orang tuanya membuat tongkat wasit tersebut mengaku kebanjiran order selama ini. Pesanan setiap bulannya di luar batas kemampuan produksi. "Setiap bulan, saya hanya mampu memproduksi 400 buah," ujarnya.

Dia menjelaskan, proses pembuatan tongkat wasit membutuhkan waktu cukup lama karena dalam proses pengeringan yakni sekitar 15 hari. Sebab, pengeringannya tidak menggunakan matahari maupun pemanas lainnya. "Proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan itulah yang memakan waktu hingga 15 hari," katanya.

Sementara harga tongkat wasiat Hj Tusmiyati Ummi Kulsum sangat murah yakni Rp 17.500 per batang. Namun di pasaran dijual hingga lebih Rp 100 ribu per batang.

"Kalau menggunakan tongkat wasiat sebelum berhubungan intim dan ditambah dengan minum jamu sari rapet, dijamin kembali perawan. Bahkan, mampu menyempitkan vagina," tandasnya.

(fat/fat)

sumber : http://surabaya.detik.com/read/2011/04/24/102547/1624010/475/tongkat-wasiat-madura-bikin-wanita-kembali-perawan?991101mainnews

Wapres buka Kongres VI Konfederasi SBSI

JAKARTA: Wakil Presiden Boediono akan membuka Kongres VI Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta hari ini.

Boediono akan membuka kongres buruh pimpinan Rekson Silaban itu pada pukul 14.00 WIB. “Wapres sekalian ingin menyapa buruh,” ujar Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat.

Konfederasi SBSI merupakan salah satu organisasi buruh yang cukup berpengaruh dan sudah berkiprah selama 18 tahun.

Kongres akan mengganti periode kepengurusan Presiden Konfederasi SBSI Rekson Silaban periode 2007-2011 yang habis masa baktinya. Rencananya kongres akan dihadiri 1.000 buruh dari berbagai daerah di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat serta daerah lainnya.

Selama ini organisasi buruh ini aktif memperjuangkan penghapusan model kerja alih daya atau outsourcing karena dinilai merugikan buruh. (dj)

sumber : http://www.bisnis.com/ekonomi/jasa/21205-wapres-buka-kongres-vi-konfederasi-sbsi

Tuntut Kenaikan Uang Makan, Karyawan Blokir Jalan


Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Idda Royani

TRIBUNNEWS.COM, PELAIHARI
- Seperti dua hari sebelumnya Sabtu (23/4/2011) pagi ratusan karyawan PT Leighton kembali mulai ngluruk ke lokasi tambang dengan berkendara dan sebagian berjalan kaki.

Lumayan jauh jalan yang mereka tapaki yakni belasan kilometer dari rumah mereka di Desa Sungaidanau Kecamatan Satui, Tanahbumbu.

Hari ini mereka kembali melakukan aksi mogok kerja guna memperjuangkan tuntutan mereka yaitu penaikan uang makan dari Rp20 ribu menjadi Rp40 ribu per hari dan menuntut uang perumahan Rp500 ribu per bulan.

Kali ini mereka melakukan pemblokiran jalan underpass untuk mencegah pihak perusahaan menjemput sejumlah karyawan yang tidak ikut aksi mogok. "Ada sebagian karyawan yang tak ikut aksi. Diam-diam pihak perusahaan menjemput mereka ke rumah-rumah melalui jalan underpass. Jadi jalur itu kami blokir agar aksi ini berjalan dengan lancar," ucap Dani, karyawan Leighton.

sumber : http://www.tribunnews.com/2011/04/23/tuntut-kenaikan-uang-makan-karyawan-blokir-jalan

Kartini-Kartini di Perbankan Nasional

Belum sepadan memang jika dibandingkan kaum pria, jumlah wanita yang menduduki jajaran direksi di perbankan nasional. Namun, wanita-wanita yang saat ini menduduki posisi ini tentu tidak sembarang. Mereka memiliki track record yang tidak kalah cemerlang dalam mengelola bank. Siapa saja mereka?

Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April, Infobanknews.com, sedikit mengulas sosok Kartini-Kartini di perbankan nasional. Di antara mereka saat ini ada yang menempati posisi Direktur Utama, Wakil Direktur Utama, dan Direktur. Baik di bank pemerintah dan swasta.

Namun, mereka-mereka ini tentu tidak sepenuhnya mewakili industrinya. Paling tidak, mereka bisa dijadikan rujukan wanita-wanita yang berkarir di industri perbankan. Berikut di antaranya:

Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP

Kecintaan Parwati Surjaudaja pada dunia perbankan telah terpupuk sejak ia masih bersekolah. Sebelum terjun ke Bank NISP (sekarang Bank OCBC NISP), peraih gelar master of business administration) dari San Frasisco University ini sempat bekerja di perusahaan konsultan SGV Utomo/Anderson Consulting sebagai senior consultant.

Selepas dari SGV Utomo, wanita yang juga pernah mengikuti executive program di Columbia University, SESPIBI XVII Bank Indonesia pada 1992 ini lalu diminta membantu Bank NISP dengan diberi jabatan direktur.

Di bank yang dibangun oleh ayahnya, Karmaka Surjaudaja ini, Parwati membidangi audit, accounting & finance dan human resources. Pada 1997 posisinya kemudian naik menjadi wakil presiden direktur.

Saat OCBC masuk ke dalam kepemilikan Bank NISP yang kemudian mengubah nama bank ini menjadi Bank OCBC NISP, terjadilah perombakan direksi. Saat itu Karmaka Surjaudaja yang menjadi Presiden Komisaris Bank NISP pensiun.
Posisinya digantikan Pramukti Surjaudaja, kakak Parwati, yang pada saat itu menjabat sebagai presiden direktur.

Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), akhir 2008, diputuskan bahwa Parwatilah yang kemudian tampil menggantikan posisi Pramukti sebagai presiden direktur bank tersebut.

V. Catherinawati Hadiman, Wakil Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga

Selain sebagai Wakil Presiden Direktur, Catherin juga merangkap sebagai Direktur Corporate Banking. Sebelumnya, Catherin menjabat sebagai Corporate & Business Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Niaga Tbk).

Dia juga pernah menjabat sebagai Head of Corporate Banking, Treasury Management Group Head, Corporate Banking Head. Pada 1999-2000 menjabat sebagai Direktur PT Niaga Management Company, anak perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Meraih gelar S1 di bidang ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta dan administrasi niaga dari Universitas Atmajaya, Jakarta.

Lauren Sulistiawati, Direktur PermataBank

Ditunjuk sebagai Direktur Perbankan Ritel PermataBank sesuai hasil RUPSLB PermataBank pada 29 Agustus 2008 dan memperoleh persetujuan Bank Indonesia pada 17 Oktober 2008 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan, Direktur Strategi dan Direktur Sumber Daya Manusia sejak 24 April 2008.

Bergabung dengan PermataBank pada November 2007 sebagai Chief of Staff PermataBank. Sebelumnya, Lauren bergabung dengan LippoBank sebagai Consumer Banking & Network Director dan telah memiliki pengalaman yang luas di bidang perbankan setelah bekerja di Citibank, Standard Chartered Bank dan ANZ-Panin.

Lauren mendapat Bachelor of Science in Finance and Accounting dari San Francisco State University, San Francisco, USA dan lulus dengan magna cum laude.

Felia Salim, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI)

Sejak 6 Februari 2008 Felia Salimg menduduki Wakil Direktur Utama BNI setelah sebelumnya menjabat Komisaris sejak 19 Juli 2004. Memperoleh gelar Bachelor of Arts dari Carleton University (1983).

Jabatan sebelum sebagai Direktur PT Bursa Efek Jakarta (1994-1999), Ketua Sekretariat Komite Kebijakan Sektor Keuangan (2000-2001), Deputi Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2001), Pjs. Executive Director Partnership Governance Reform (2002) dan Pjs. Executive Director Tifa Foundation (2003). Jabatan lainnya sebagai Komisaris Independen Good Year (mulai 2003), Advisory Board-Financial Governance Technical Support AUSAID (mulai 2004) dan Ketua pada Governing Board of The Partnership for Governance Reform (mulai 2004), dan Komisaris Independen (2004-2008).

Dhalia Mansor Ariotedjo, Direktur Bank Central Asia (BCA)

Dhalia Mansor Ariotedjo menjabat sebagai Direktur BCA sejak 5 Juni 2001. Dia bertanggung jawab atas Grup Bisnis Korporasi dan Corporate Finance.
Sebelum bergabung dengan BCA, Dhalia memangku berbagai jabatan manajerial puncak di Citibank, N.A. di Kuala Lumpur dan Jakarta (1982-1992) dan di Chase Manhattan Bank, Jakarta (1992-2001), termasuk sebagai Vice President, Kepala Bagian Lembaga Keuangan, Sektor Pemerintah dan Corporate Trust pada Chase Manhattan Bank, Jakarta (1992-1996), Vice President-Corporate Banking Group pada bank yang sama (1996-1998), Vice President, Investment Banking Group, JP Morgan Chase, Jakarta (1998-2001).

Memperoleh gelar MBA dalam bidang Keuangan dari George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.

Vera Eve Lim, Direktur Bank Danamon

Vera Eve Lim diangkat sebagai Direktur pada Juni 2006. Vera Eve Lim menjabat sebagai anggota Board of Management dan Chief Financial Officer sejak Oktober 2003, dan kemudian diangkat menjadi Direktur pada Juni 2006.

Vera lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara dan menyelesaikan program eksekutif di Stanford Graduate School of Business pada 2008. Saat ini, Vera bertindak sebagai Komisaris PT Asuransi Adira Dinamika.

Sebagai Chief Financial Officer, Vera bertanggung jawab dalam mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan keuangan Danamon. Vera juga berperan sebagai penasihat Direktur Utama dan pemimpin bisnis lainnya dalam memberikan informasi terkini tentang makro ekonomi dan kompetisi.

Selain itu, juga menjadi wakil Danamon dalam komunitas pasar modal dan investasi.

Roosniati Salihin, Wakil Presiden Direktur PaninBank

Roosniati Salihin diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur pada 1997. Bergabung dengan PaninBank pada 1971 dan menjabat sebagai Direktur sejak 1991. Juga menjabat sebagai Komisaris di beberapa afiliasi Perseroan: Westpac Panin Bank (1991- 1993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKBPanin Finance Ltd. (1991-2000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994- 2000).

Roosniati Salihin menyelesaikan pendidikan Sastra Bahasa Inggrisnya di UCLA, Amerika, tahun 1968 dan kemudian melanjutkan studinya di Sophia University, Tokyo, pada 1970. Meraih gelar di bidang Manajemen dari Tokyo Business School pada 1971. (*)

Rully Ferdian

sumber : http://www.infobanknews.com/2011/04/kartini-kartini-di-perbankan-nasional/

Tahun Ini Gaji Naik 7-11 Persen?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi yang positif dengan prediksi tingkat inflasi sebesar 3 persen dan nilai tukar rupiah yang stabil, merupakan indikasi positif bagi kenaikan gaji di Indonesia.

Kelly Services Indonesia, yang merupakan perusahaan jasa dalam bidang ketenagakerjaan, memprediksi kenaikan gaji antara 7-11 persen di seluruh industri di Indonesia.

Faktor gaji memang menjadi salah satu faktor kunci dalam ketenagakerjaan bahkan bagi pertumbuhan industri suatu negara. "Isu lain yang kita kuatirkan adalah eskalasi gaji, kompensasi, tanpa kemampuan bersaing dalam peningkatan produktivitas," jelas Vice President Asia Pacific Kelly Services Dhirendra Shantilal, di Jakarta, Selasa ( 19/4/2011 ).

Dhirendra menekankan bahwa gaji akan cenderung naik, bahkan tumbuh cepat. Namun, kenaikan gaji harus diikuti dengan kenaikan produktivitas.

Faktor gaji memang hal yang sensitif khususnya di sektor industri, karena banyak perusahaan yang mulai mencari tempat yang menawarkan produksi berbiaya rendah. "Perusahaan akan mulai mencari dimana tempat yang akan menawarkan biaya produksi yang rendah," jelasnya, sembari memberikan contoh di mana banyak perusahaan call-center telah berpindah dari India ke Filipina.

Ia pun menyebutkan, Indonesia termasuk tempat di mana industri akan terus tumbuh, khususnya dengan faktor kuantitas tenaga kerja yang besar sebagai daya tarik bagi perusahaan asing, selain faktor biaya. "Saya pikir karena populasi penduduk Indonesia, (dan) karena sistem edukasi, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh," jelasnya.

Namun, ia mengingatkan, stabilitas politik akan menjadi tantangan tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi, yang perlu diperhatikan.

sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/20/08420987/Tahun.Ini.Gaji.Naik.7-11.Persen

Jumat, 22 April 2011

Yang Rajin Jalan Kaki Pagi Dapat Bonus Ini

Jakarta, Jalan kaki di pagi hari adalah cara sederhana untuk membuat tubuh tetap bugar. Kesegaran yang didapatkan di pagi hari mulai dari udara dan lingkungan akan berdampak terhadap tubuh.

Kondisi ini membuat tubuh siap melakukan berbagai aktivitas selama seharian. Setidaknya ada 8 manfaat besar dengan rajin olahraga di pagi hari seperti dilansir Lifemojo, Jumat (22/4/2011):

1. Sirkulasi darah yang baik
Jalan pagi berfungsi sebagai latihan kardio halus dengan mempercepat detak jantung dan memompa darah ke setiap bagian tubuh. Latihan ini meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengendalikan tekanan darah dan kolesterol dalam jangka panjang.

2. Kekuatan otot dan stamina
Jalan pagi membantu meningkatkan daya tahan otot dan meningkatkan daya dukung oksigen darah, sehingga meningkatkan stamina secara keseluruhan. Jadi, dengan teratur jalan kaki pagi tidak perlu khawatir lelah di siang hari.

3. Mengontrol gula darah
Jalan pagi adalah salah satu cara terbaik untuk mengontrol gula darah, terutama jika Anda seorang penderita diabetes dan gangguan insulin. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal American Medical Association menemukan bahwa orang yang latihan di pagi hari menunjukkan kontrol yang lebih baik pada gula darah sepanjang hari.

4. Peningkatan kualitas kulit
Banyak orang mengalami masalah kulit seperti jerawat, yang alasannya adalah polusi. Berjalan di pagi hari membantu kulit Anda untuk bernapas dalam oksigen yang bebas polusi dan kabut pagi memiliki efek pelembab pada kulit.

Vitamin D yang diserap dari matahari pagi juga sangat bermanfaat. Sementara Anda keringat, kulit pori-pori terbuka dan dibersihkan, memberi kulit yang lebih sehat, yang hasilnya bisa terlihat hanya dalam beberapa hari.

5. Kualitas tidur yang baik
Orang yang rajin jalan kaki di pagi hari juga lebih mudah tidur nyenyak di malam hari. Sebuah studi yang dilakukan di Fred Hutchison Cancer Research Center di Seattle, menunjukkan bahwa olahraga dilakukan pada pagi hari membantu dalam memprovokasi tidur pada malam hari.

6. Perbaikan metabolisme
Ketika tidur, metabolisme tubuh melambat sepenuhnya. Jalan pagi adalah cara terbaik untuk memulai meningkatkan metabolisme. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa orang yang terbiasa berjalan di pagi hari memiliki tingkat metabolisme yang lebih baik daripada orang yang tidak berjalan sama sekali.

Hal ini memastikan bahwa Anda merasa lebih aktif, bersemangat dan waspada secara mental sepanjang hari. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang teratur dengan latihan pagi hari cenderung memiliki otak yang sangat tajam dan pengambil keputusan yang baik.

7. Kesehatan mental yang baik
Jalan pagi hampir sama manfaatnya seperti meditasi. Angin pagi yang segar dapat melepaskan energi positif dan membantu mengatasi masalah mental seperti depresi dan kecemasan. Hal ini dapat menempatkan Anda dalam mood yang baik sepanjang hari.

8. Penyerapan vitamin D
Mandi atau berjemur sinar matahari pagi dapat membantu menyerap vitamin D yang berharga untuk tubuh, serta mengurangi risiko kekurangan kalsium dari tulang yang dapat menyebabkan kondisi seperti osteoporosis dan osteopenia.

(mer/ir)

sumber :

Kamis, 21 April 2011

Wah, Pernikahan Bikin Anda Kaya

BERSYUKURLAH Anda yang telah menikah atau berencana untuk melangsung pernikahan dalam waktu dekat. Sebab, pernikahan dapat membuat Anda lebih kaya ketimbang saat masih single.

Dengan menikah, Anda dapat menggabungkan jumlah penghasilan, menekan biaya pengeluaran, dan menciptakan peluang tambahan. Tapi stabilitas keuangan itu bisa diraih apabila Anda dan pasangan punya rencana yang jelas serta komitmen panjang.

Nah, berikut sejumlah manfaat finansial yang dapat diperoleh dari pernikahan:

Meningkatkan skor kredit
Jika pasangan memiliki skor kredit yang sangat baik, Anda mungkin bisa melihat perbaikan yang cukup signifikan dengan skor kredit Anda. Begitu pula sebaliknya.

Jika dilakukan dengan bijaksana, pasangan suami istri dapat menggabungkan rekeningnya demi mendapatkan peningkatan langsung dalam kredit yang tersedia. Ada baiknya melihat salinan riwayat kredit kedua pihak dan memperbaiki poin negatifnya sebelum meletakkan nama pada rekening masing-masing.

Mendapatkan tawaran pinjaman menguntungkan
Dua sumber penghasilan akibat pernikahan memperbesar peluang Anda mendapatkan tawaran pinjaman daripada sebelumnya. Rumah impian yang Anda inginkan bisa diperoleh dengan sejarah pendapatan bersama pasangan, sehingga proses pinjaman mungkin lebih mudah dengan harga yang lebih baik.

Tapi, peluang yang lebih besar datang dengan tanggung jawab yang lebih besar pula. Buat sejumlah rincian tentang bagaimana Anda akan membayar pinjaman tersebut, dan pikirkan strategi jika sekiranya salah satu pihak tidak dapat memberikan kontribusi finansial di kemudian hari.

Meningkatkan stabilitas keuangan
Memiliki dua sumber penghasilan tentu lebih baik dibandingkan hanya satu sumber. Memiliki pasangan untuk mendukung Anda ketika muncul masalah, merupakan salah satu manfaat terbaik dari berbagi hidup dengan seseorang. Meski pun salah satu pihak memutuskan tinggal di rumah untuk mengurus keluarga, kemungkinan untuk produktif selalu ada.

Pasangan yang baru menikah sebaiknya menentukan rencana jangka panjang untuk membuat keterampilan kerja dan resume mereka tetap terlihat baik, bahkan meski tidak digunakan. Jadi, Anda dapat kembali terjun ke dunia kerja jika diperlukan dan terus mendapatkan kredit jaminan sosial ketika pensiun.

Mengombinasikan pengeluaran
Beberapa biaya mungkin akan tetap sama bagi Anda berdua, baik sebelum mau pun setelah menikah. Tapi, untuk kategori anggaran tertentu seperti tempat tinggal dan tagihan tv kabel, biayanya akan lebih rendah karena jumlah tagihan dibagi dua.

Berbagi tunjangan pekerjaan

Salah satu manfaat yang paling jelas dari pernikahan adalah akses instan terhadap jaminan kesehatan dan tunjangan dari perusahaan tempat pasangan bekerja. Asuransi kesehatan, jiwa, dan cacat mungkin didapat dalam jangka waktu 30 hari setelah menikah.(MI/***)

sumber :

Kanker Sumsum Tulang Belakang Penyakit Langka

INILAH.COM, Jakarta - Kanker sumsum tulang belakang atau multiple myeoma yang didera penyanyi legendaris Franky Sahilatua masuk kategori kanker darah yang menyerang pusat kekebalan tubuh.


Inilah salah satu penyakit terlangka di dunia. Bayangkan hanya 2-3 orang per 100.000 jiwa saja yang mungkin terkena kanker ganas ini. Penyebab dan obatnya pun belum ditemukan.

Penyakit ini banyak menyerang pria dan wanita dengan perbandingan 3:2, kulit hitam lebih sering terkena dibanding kulit putih, dan biasanya ditemukan pada usia di atas 40 tahun. Kasus pada penderita yang berusia kurang dari 40 tahun di bawah tiga persen.

Studi terbaru belum memastikan penyebab kanker sumsum tulang belakang ini. Namun ada beberapa faktor risiko berkembangnya myeloma, seperti paparan bahan kimia atau kuman, perubahan gen, dan kegemukan.

Kasus kanker tulang belakang yang paling banyak terjadi adalah metastasis, yaitu kanker berasal dari bagian lain dari tubuh dan menyebar ke tulang belakang. Ketika kanker menyebar atau berasal di daerah ini, biasanya mempengaruhi satu atau lebih bagian tulang belakang.

Jika seseorang mengembangkan kanker tulang belakang, baik primer atau skunder, ia akan menunjukkan gejala penyakit berbeda. kanker tidak hanya merusak tulang-tulang belakang tetapi juga merusak sumsum tulang belakang penderitanya.

Gejala dan perkembangannya

Tanda paling umum dari kanker tulang di tulang belakang adalah nyeri pada leher atau punggung. Rasa sakit akan terus-menerus dan disertai gejala lainnya. Nyeri ini bisa hanya di daerah belakang, bisa juga menyebar ke anggota badan lain.

Pengembangannya tergantung hanya pada lokasi pertumbuhan abnormal. Jika kanker menyebabkan sejumlah kecil peradangan dan iritasi, rasa sakit biasanya tetap di belakang.

Jika kanker menekan saraf, rasa sakit berdifusi keluar ke "dahan" yang terkait. Tidak peduli sumber rasa sakit, kanker tulang belakang menyebabkan ketidaknyamanan kronis.

Kanker tulang belakang juga dapat menyebabkan inkontinensia. Gejala ini sangat mirip dengan kelemahan, karena tekanan pada saraf tertentu dalam tulang belakang yang bertanggung jawab untuk mengontrol kinerja kandung kemih dan usus.

Jika impuls terganggu, dapat menyebabkan seseorang kehilangan kontrol kandung kemih mereka, usus, atau keduanya.

Perkembangan sel kanker diawali dengan pertumbuhan sel plasma, yang merupakan salah satu bagian dari sel darah putih dalam sumsum tulang yang tidak normal. Sel plasma itu dalam kondisi normal diperlukan, karena menghasilkan protein yang disebut antibodi, sebagai bagian dari sistem imunitas tubuh.

Pada penderita myeloma, sel plasma melebihi kadar normal. Dari lima persen sel plasma yang seharusnya ada di sumsum tulang, pada penderita kanker ini kadarnya bisa dua kali lipat.

Sel plasma yang abnormal ini tidak hanya berdiam di sumsum, tapi juga pada bagian tubuh lain, dan kerap ditemukan di tulang panggul, tulang rusuk, serta tulang tengkorak-karena itu disebut multiple myeloma. Antibodi yang dihasilkan pun ikut meningkat.

Antibodi yang abnormal tadi terkumpul di dalam darah atau air kemih, kadang ditemukan juga di daerah selain tulang, misalnya di paru dan organ reproduksi. Pecahan dari antibodi yang abnormal (protein Bence-Jones) kerap terkumpul di ginjal, merusak dan memicu gagal ginjal.

Selain itu, penderita mengalami anemia, karena sel normal penghasil sel darah merah di sumsum tulang belakang tergeser oleh sel yang tidak normal. Darah yang mengental (sindroma hiperviskositas) pun bisa mempengaruhi aliran darah ke otak, kulit, jari tangan dan kaki, serta hidung.

Seiring perkembangan kanker tulang belakang, seseorang mungkin menderita kelumpuhan. Tergantung pada beratnya kanker, kelumpuhan dapat diisolasi untuk satu anggota badan.

Ukuran dan lokasi pertumbuhan menentukan jumlah kelumpuhan, karena kanker bisa sampai ke titik di mana saraf tampaknya putus atau lesi telah terbentuk pada saraf itu sendiri.

Pengobatan myeloma seperti kemoterapi yang dilakukan hari-hari ini sebatas mencegah atau mengurangi gejala dan komplikasinya, memperlambat perkembangan penyakit, dan menghancurkan sel plasma yang abnormal.

Selain kemoterapi, terapi sel punca (stem cell) dikenal sebagai cara meredam kanker sumsum tulang belakang. Kanker yang sudah hilang itu bakal muncul lagi. [mor]

sumber : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1442152/kanker-sumsum-tulang-belakang-penyakit-langka

Selasa, 19 April 2011

5 Jam per Hari di Depan PC, Bikin Cepat Mati

VIVAnews - Menurut penelitian, menghabiskan waktu lebih dari 5 jam per hari di depan komputer bisa merusak jantung dan menjurus ke kematian lebih cepat. Penyebabnya adalah posisi duduk, terutama duduk bersandar, yang merupakan posisi umum saat orang bekerja dengan komputer, bermain game, ataupun menonton televisi.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Emmanuel Stamatakis, peneliti dari University College London, Inggris. Ia melakukan penelitian terhadap lebih dari 4.500 orang berusia di atas 35 tahun dan hasilnya dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology.

Temuan ini menambah bukti-bukti yang terus terkumpul seputar bahayanya berlama-lama duduk. Padahal, kecenderungan yang terjadi saat ini adalah orang semakin banyak yang duduk di depan komputer saat bekerja di kantor.

“Orang yang menghabiskan waktu lebih dari 4 jam berturut-turut per hari di depan komputer memiliki peluang 125 persen lebih tinggi akan mengalami kematian terkait penyakit jantung dibanding mereka yang hanya menghabiskan waktu kurang dari 2 jam di depan layar,” kata Stamatakis, seperti dikutip dari Examiner, 20 April 2011.

Stamatakis menyebutkan, dari penelitian, mereka juga menemukan bahwa 48 persen orang yang menghabiskan waktu 4 jam di depan komputer berturut-turut juga berpeluang mengalami kematian lebih cepat akibat faktor lain di luar jantung.

Lebih lanjut, mereka yang menghabiskan lebih dari 5 jam di depan komputer per hari, risiko mati lebih cepatnya naik secara signifikan.

Sebelumnya, diperkirakan bahwa mereka yang menghabiskan waktu terlalu banyak di depan komputer, atau juga di depan televisi, merupakan orang yang malas berolahraga dan menyebabkan munculnya penyakit. Namun, dari data yang didapat, tidak demikian.

“Orang yang berolahraga secara reguler di waktu luang mereka juga memiliki peluang untuk mati lebih cepat,” kata Stamatakis.

Peneliti meyakini bahwa penyebabnya memang adalah duduk yang terlalu lama. Posisi tersebut diketahui menyebabkan penurunan 90 persen lipoprotein lipase dan enzim jantung yang sehat. Pembengkakan dan masalah metabolisme yang disebabkan oleh ketidakatifan dalam waktu panjang juga menjadi sumber permasalahan.

Akan tetapi, ada solusi bagi mereka yang terpaksa harus bekerja di depan komputer sepanjang hari. “Anda harus bangun setiap 20 menit dan berjalan kaki sejenak,” kata Stamatakis. “Itu akan menurunkan masalah-masalah tersebut dan mungkin akan meningkatkan peluang Anda untuk hidup lebih lama,” ucapnya. (sj)

sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/215745-5-jam-per-hari-di-depan-pc--bikin-cepat-mati

DOA MOHON NAIK GAJI...(Berbagai versi/edisi)

Edisi wajar
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, jauhkanlah gosipnya...

Edisi Pak Tarno
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, tolong dibantu ya.. ! Bimsalabim jadi apa...Prok...Prok...Prok...

Edisi ngotot
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, tolong dicek lagi.. Mungkin salah baca redaksi...

Edisi Bang Haji Rhoma Irama
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlahlah, kalau tdk ada, TER...LA..LU

Edisi penipu
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlahlah, kalau tdk ada,tolong isi pulsa mama,
Mama lg dikantor polisi...!>=)

Edisi SBY
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji, segerakanlah, kalau tdk ada, saya hanya bisa prihatin...O:)

Edisi nawar
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, jakpot boleh juga...;)

Edisi Bondan ft Fade2Black
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, ya sudahlah...>:/

Edisi bonus Q3
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji, segerakan dan jagalah.. Jangan sampe didebet lagi....

Edisi OVJ
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, langsung aja ke TE...KA...PE...!

Edisi Bang Napi
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji, segerakanlah, kalau tidak ada, wahai direksi : waspadalah... waspadalah...8-|

Edisi Sule
Ya Tuhan kl ada kenaikan gaji, segerakanlah
Kalau tidak ada, Ooo tidak bissa..

Ingin Panjang Umur? Tatap Payudara

INILAH.COM, Jakarta - Sebuah penelitian menyebutkan, bagi seorang pria yang sering menatap payudara, akan memungkinkan memiliki hidup lebih panjang.

Studi yang dimuat di New England Journal of Medicine mengatakan, menatap buah dada yang seksi selama 10 menit sama dengan latihan aerobik selama 30 menit.

Penelitian dilakukan oleh Dr Karen Bouncer dan koleganya di tiga rumah sakit di Frankfurt, Jerman, melibatkan 200 pria. Seratus orang disuruh melihat payudara secara teratur setiap hari, sedangkan 100 pria lainnya dilarang untuk melihatnya.

Studi dilakukan selama lima tahun dan hasilnya menunjukkan kelompok pengintip dada perempuan punya tekanan darah lebih rendah, denyut nadi lebih lambat saat istirahat, dan mengalami gangguan pembuluh darah jantung lebih rendah.

“Kenikmatan seksual memacu denyut jantung dan memperlancar sirkulasi darah,” kata Dr Bouncer.

“Kami percaya jika pria memandang dada ukuran 'cup D’ secara teratur, mereka akan hidup lebih panjang empat atau lima tahun.”

Bouncer menganjurkan kepada kaum pria, terutama usia di atas 30 tahun untuk membaca majalah-majalah 'panas' seperti Playboy yang menampilkan sejumlah perempuan berdada besar.

Selain itu Bouncer juga mnganjurkan pria mengikuti terapi secara teratur seperti di rumah dengan melihat payudara pasangannya. Jika Anda berada di kantor, usahakan bergaul dengan perempuan yang memiliki payudara besar atau sesuai selera masing-masing.

Sedangkan, jika sedang berada di jalanan, mata kaum pria diperkenankan untuk 'jelalatan' melihat payudara perempuan di halte, di bus atau di mana saja, tapi hati-hati kalau sedang mengendarai mobil jangan sampai tertabrak.

Coba curi-curi pandang untuk melihat payudara itu selama 10 menit saja. Alangkah baiknya kalau punya temen cewek yang bisa mem-back-up terapi ini, dengan kata lain dapat memperlihatkan payudaranya hanya selama 10 menit saja setiap harinya.

"Terapi ini harusnya dilakukan secara teratur agar usia Anda jauh lebih muda," pungkas Bouncer. [mor]

sumber : http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1371982/ingin-panjang-umur-tatap-payudara

Serbuan Bankir Asing ke Bank Lokal

Tung Desem Waringin (Penulis adalah pelatih sukses nomor satu di Indonesia dan the most powerful people and idea in business versi sebuah majalah di Jakarta)

Yang penting adalah bagaimana bankir ini membawa perubahan dalam banknya, sehingga menjadi lebih baik, lebih profesional, yang akhirnya lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

Banyak alasan ketika bank lokal harus menjual sahamnya kepada bank asing. Alasan pertama adalah mencari untung. Alasan kedua adalah mencari partner yang kuat untuk memenuhi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) atau manajemen yang profesional atau jaringan yang luas di luar negeri. Alasan ketiga, pemilik mau fokus ke hal lain.

Ketiga alasan tersebut masih baik-baik saja dan masih enak kedengarannya. Alasan yang tidak enak adalah kalau suatu bank dijual karena dipaksa. Dipaksa pemerintah atau dipaksa IMF. Entah IMF yang kepanjangannya benar (International Monetary Fund) atau IMF yang kepanjangannya Istri Menuntut Fulus atau bahkan yang kepanjangannya Integritas Macet Fantastik, di mana pemilik bank lokal menjual bom waktu kepada pemilik bank asing. Setelah dibeli, baru ketahuan bahwa bank tersebut hancur lebur.

Apa pun alasannya, yang jelas, begitu bank lokal dibeli bank asing, bank asing tersebut akan menempatkan bankirnya di bank lokal yang dibelinya itu. Ada bankir asing yang begitu datang sudah membawa budaya profesional. Saya kaget ketika Bank Buana—yang dulu begitu ketat dan amat jarang mengundang pembicara luar—mengundang saya memberikan pelatihan (training). Ternyata, pemilik baru, petinggi UOB dari Singapura, yang mengambil keputusan.

Ada juga bankir asing yang begitu datang sibuk merekrut tenaga profesional dari bank sana bank sini, kemudian mencoba menyatukannya dalam tim baru. Ada juga bankir asing yang ketika masuk cuma tenang-tenang saja, tidak melakukan apa-apa. Sebab, bankir dari bank lokal yang dibelinya tersebut sudah termasuk jagoan. Bahkan, ada bankir asing begitu masuk malah belajar dari bankir lokal yang memang sudah ciamik dan juara.

Kompas edisi 15 Agustus 2006 menyebutkan, aset total perbankan yang dikuasai bank asing sudah Rp635 triliun dari aset total perbankan nasional yang Rp1.519 triliun atau sekitar 42% dan rata-rata porsi saham asing di bank domestik adalah 60%. Menurut saya, selama Bank Indonesia (BI) belum diakuisisi bank asing serta pemilikan itu membawa manfaat dan kebaikan, tidak masalah suatu bank dimiliki atau dipimpin bankir asing ataupun bankir lokal.

Yang penting adalah bagaimana bankir ini membawa perubahan dalam banknya, sehingga menjadi lebih baik, lebih profesional, yang akhirnya lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia.

Dan, yang harus diingat, walaupun bankir asing memiliki posisi yang tinggi, pengalaman yang luas, tingkat keahlian yang mantap, semua itu bukan jaminan bahwa mereka bisa membawa perubahan ke bank lokal dengan mudah. Ini seperti yang dialami Jack Welch ketika mengubah GE. Ada tiga tahapan yang harus dilalui Jack ketika mengubah GE. Satu, tahap perlawanan. Dua, tahap pertumbuhan. Tiga, tahap impian menjadi kenyataan.

Untuk bisa melewati tahap perlawanan, para bankir asing memerlukan tujuan (goal) yang mantap, yang dikomunikasikan secara terus-menerus dengan keras kepala dan hati yang lembut, baik melalui tatap mata secara langsung maupun melalui pelatihan yang berkesinambungan.

Juga, bisa melalui teladan para pemimpin, sehingga karyawan akhirnya menjadi seperti martir dalam mencapai tujuan. Martir adalah penyebar agama yang diterjunkan di medan yang sangat berat selama bertahun-tahun dan melakukannya dengan sepenuh hati.

Jack melakukan hal itu dengan menentukan tujuan yang sangat jelas. Anak perusahaan GE, satu, harus menjadi nomor satu atau nomor dua. Di luar itu akan diperbaiki atau dijual atau ditutup. Dua, return of investment pemegang saham harus minimal 19%. Tiga, harus punya nilai tambah keunggulan bersaing yang jelas.

Kemudian, ketika Jack menutup atau menjual perusahaan senilai US$11 miliar, dia malah membangun pusat pelatihan senilai US$56 juta yang diberi nama Crotonville. Dia mengadakan pelatihan sangat intensif untuk menyamakan persepsi pentingnya tujuan tersebut tercapai dengan semangat, integritas, dan keahlian yang terus ditingkatkan.

Ketika dirasa kurang cepat, Jack membuat workout di masing-masing perusahaan. Karyawan ditaruh di sebuah lokasi. Biasanya di hotel. Para direktur tidak diperbolehkan masuk. Kemudian, karyawan diminta merumuskan perubahan yang harus dilakukan agar bisa mencapai tujuan tersebut.

Pada akhir sesi, para direktur masuk dan memutuskan di tempat. Sebanyak 80% dari usulan dan 20% atau sisanya harus diputuskan dalam satu bulan.

Selain itu, Jack mengubah sistem kompensasi di level top executive yang ada, sekitar 400 orang. Dari total pendapatan (income) yang didapat GE dalam setahun, 50%-nya ditentukan dari produktivitas perusahaan. Dengan kepemimpinan yang kuat, tujuan yang jelas, pelatihan yang benar dan terus-menerus, serta reward punishment yang jelas, pada 1991 (sepuluh tahun Jack memimpin), seluruh perusahaan GE menjadi nomor satu dan dua. (*)

sumber : http://www.infobanknews.com/2011/04/serbuan-bankir-asing-ke-bank-lokal/

Ketakutan Seorang Bankir

Bankir-bankir sibuk memerangi ketakutannya sendiri. Masyarakat bisa dimangsa rumor yang beredar jika bankir menutup-nutupi kesulitan likuiditas dan solvabilitas.

Umumnya, seorang bankir paling takut jika harus berurusan dengan jaksa, hakim, dan polisi. Apalagi jika sampai namanya muncul di media massa. Tidaklah mengherankan jika terjadi tindak kriminal yang menyangkut sebuah bank, manajemennya akan berusaha menutup-nutupi supaya tidak tersebar luas.

Biasanya, kasus tersebut akan diselesaikan secara internal. Di samping takut reputasi banknya hancur, mereka takut nama baik dirinya akan tercemar dan dimasukkan ke dalam daftar orang tercela (DOT) oleh Bank Indonesia (BI). Sebab, jika seorang bankir sudah berada dalam DOT, berarti kariernya sebagai bankir sudah tertutup untuk seumur hidupnya. Suatu hal yang tidak mungkin akan terjadi dalam industri lain.

Namun, para pejabat BI tentu saja tidak takut akan dimasukkan ke dalam DOT karena BI adalah satu-satunya lembaga yang berhak mengeluarkan DOT terhadap bankir lain. Jadi, tak mungkin mereka menerbitkan DOT untuk mereka sendiri.

Kendati demikian, sebagai seorang bankir, tampaknya ketakutan untuk berurusan dengan jaksa, hakim, dan polisi tetap ada. Bahkan, sekarang ditambah lagi dengan ketakutan terhadap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang dianggap sebagai “hantu” gentayangan yang paling menakutkan.

Barangkali ketakutan itulah yang menjadi sumber masalah yang sekarang melanda superbankir di BI. Atau, bisa jadi karena adanya seorang nonbankir yang masuk ke dalam jajaran BI, yang tidak memiliki ketakutan tersebut. Akibatnya, pejabat tinggi mereka—baik yang sudah mantan maupun yang masih aktif—yaitu gubernur, deputi gubernur, dan direktur harus berurusan dengan anggota DPR dan KPK, yang lebih menakutkan daripada jaksa, hakim, dan polisi.

Padahal, secara profesionalitas, mereka adalah bankir terbaik yang dimiliki perbankan Indonesia dengan integritas serta kompetensi yang tidak diragukan lagi. Secara naif dapat dikatakan bahwa mereka tidak merugikan siapa-siapa, apalagi memperkaya diri sendiri.

Tragisnya, karier mereka berakhir di penjara, nasibnya sama seperti bankir lain yang terlibat dalam kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI), walaupun dalam substansi yang sangat berbeda. Kata orang, roda selalu berputar.

Berdasarkan kenyataan tersebut, ternyata risiko seorang bankir—yang tampaknya prestisius itu—berat, tentunya apabila tidak berhati-hati dalam meniti buih. Mungkin ada baiknya apabila seorang bankir juga memiliki pendidikan atau pengetahuan dalam bidang hukum praktis, sehingga dapat mengurangi ketakutan mereka. Apabila mereka selalu ketakutan, banknya tidak akan berkembang sebab mereka sibuk memerangi ketakutannya sendiri.

Yang paling dikhawatirkan adalah akibat adanya ketakutan tersebut, banyak bankir yang menutup-nutupi kesulitan likuiditas dan solvabilitas banknya, sehingga masyarakat menjadi mangsa dari rumor yang beredar. BI tentu akan repot menyelamatkannya karena nasi sudah menjadi bubur. Apalagi jika sampai terjadi sekaligus terhadap beberapa bank. Justru, rumor yang tak terkendali inilah yang menjadi sumber bencana bagi perbankan.

Untuk mencegah beredarnya rumor yang tidak ada ujung pangkalnya itu, BI harus melakukan langkah-langkah preventif, bukan hanya membantah isu atau rumor yang melanda sebuah bank. Karena, tidak ada asap kalau tidak ada api.
Nah, apinya itu yang perlu dipadamkan terlebih dahulu.

Salah satu caranya adalah melakukan pengawasan yang lebih intensif dengan disertai “penyusupan” intelijen perbankan ke dalam bank yang sedang mengalami kesulitan sebelum masyarakat mengetahuinya dari rumor yang akan beredar kemudian. Pembentukan informan atau intelijen perbankan yang beroperasi secara diam-diam itu mungkin perlu dipertimbangkan.

Tapi, hal itu barangkali tidak mengurangi ketakutan seorang bankir. Bahkan, malah akan menambahnya karena mereka tambah takut kepada BI, takut kepada informan atau intelijen yang membayangi mereka. Padahal, BI merupakan pembina dan pembimbing perbankan nasional kita. Padahal, tujuan BI ingin mencegah terjadinya krisis perbankan yang sistemik.

Masalahnya adalah apakah BI memiliki sarana pengawasan alternatif lain yang canggih, yang tidak bisa dideteksi manajemen perbankan. Tidaklah mungkin bagi BI melakukan penyadapan telepon terhadap direksi dan komisaris bank yang diduga bermasalah, seperti yang dimiliki KPK.

Kalaupun penyadapan telepon ini dapat dilakukan secara diam-diam, tidak tertutup kemungkinan bahwa hal ini tidak akan bocor kepada para pengurus bank tersebut. Di Indonesia ini segala sesuatu selalu mungkin terjadi. Apalagi jika ada faktor uang yang turut menentukan.

Hal lain yang dapat dilakukan BI adalah menyewa detektif swasta yang khusus bergerak dalam bidang perbankan, yang selalu berkeliaran di dunia bisnis riil, yang menyerap semua informasi berkenaan dengan tindak tanduk sebuah bank. Apabila terdapat informasi yang negatif, BI bisa langsung bergerak melakukan penyelidikan yang lebih komprehensif.

Tentu saja, upaya semacam itu tidak mudah dilaksanakan mengingat BI terikat dengan berbagai peraturan dan prosedur birokratis yang membatasi gerak-geriknya. Tapi, BI harus berani mengambil terobosan demi kebaikan dunia perbankan nasional. Payung yuridisnya perlu dikembangkan.

Ada hal yang menarik dalam kasus Bank Century baru-baru ini dan kasus Bank Global pada 2004 lalu, yaitu adanya transaksi produk keuangan derivatif yang ternyata bodong. Nasabah tidak dapat mengklaim investasinya karena kedua bank tersebut bekerja sama dengan perusahaan sekuritas yang menerbitkan produk tersebut.

Bank lepas tangan dan tidak bertanggung jawab terhadap produk tersebut. Akibatnya, nasabah dirugikan. Tak pelak lagi, pengurus kedua bank tersebut tidak memiliki ketakutan seperti umumnya dimiliki seorang bankir. Jadi, jika seorang bankir tidak lagi memiliki ketakutan, BI harus selalu lebih waspada.

Nah, agar hal itu tidak terjadi pada bank-bank lain, tampaknya kerja sama BI dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) harus lebih ditingkatkan lagi. Terutama apabila bank memiliki aktiva berupa surat-surat berharga yang beredar di bursa internasional mengingat keterbatasan jangkauan BI dalam menelusuri peringkat serta likuiditas surat-surat berharga tersebut.

BI tidak dapat bekerja sendirian. Tapi, kadangkala hal ini pun tidak mudah direalisasikan karena terbentur tembok birokrasi yang tebal. Paling tidak, upaya kerja sama dalam bidang investigasi keuangan perlu dirintis, tanpa salah satu pihak kehilangan “muka”. (*)

Djohan Suryana, Penulis adalah pengamat perbankan.

sumber : http://www.infobanknews.com/2011/04/ketakutan-seorang-bankir/

10 Tahun Kerja Kantoran Risiko Kanker Naik 94 Persen

Perth, Obesitas selalu dianggap sebagai ancaman terbesar bagi para pekerja kantoran yang jarang bergerak. Padahal kurang gerak punya dampak lain yang tak kalah serius, yakni peningkatan risiko kanker usus hingga 2 kali lipat dalam 10 tahun.

Peneliti dari University of Western Australia membuktikan hal tersebut dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemology. Penelitian itu melibatkan 918 pasien kanker usus serta 1.021 orang dewasa yang tidak punya riwayat kanker.

Para partisipan mengisi kuesioner tentang rutinitas dan aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, dalam kaitannya dengan pekerjaan yang ditekuni. Di antaranya menanyakan sudah berapa lama bekerja sebagai karyawan kantoran dan berapa lama berada di kantor setiap hari.

Para partisipan umumnya adalah karyawan kantoran yang rata-rata menghabiskan 55 persen waktunya di belakang meja, duduk seharian tanpa banyak bergerak. Masa kerja sebagai karyawan kantoran bervariasi, ada yang belum setahun dan ada juga yang sudah 10 tahun.

Ketika disesuaikan dengan faktor lain seperti diet dan gaya hidup, karyawan kantoran yang telah bekerja selama 10 tahun punya risiko kanker usus 94 persen lebih tinggi dibandingkan karyawan baru. Makin lama bekerja di belakang meja, makin tinggi risikonya.

"Mereka yang duduk di belakang meja sepanjang hari hampir 2 kali lipat lebih berisiko mengalami kanker usus dibandingkan karyawan pekerjaannya mengharuskannya untuk selalu bergerak," ungkap para peneliti seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (20/4/2011).

Kanker usus merupakan jenis kanker yang cukup banyak diderita baik di negara maju maupun negara berkembang. Di negara maju seperti Inggris, 37.500 kasus baru kanker usus muncul tiap tahun dengan tingkat kematian sekitar 16.000 jiwa tiap tahunnya.

Penyebab pasti kanker usus memang belum diketahui pasti, namun diet makanan berlemak dan kurang serat serta banyak konsumsi daging merah bisa memicunya. Berdasarkan penelitian ini, kurangnya aktivitas fisik bisa juga digolongkan sebagai pemicu kanker usus.

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
(up/ir)

sumber : http://health.detik.com/read/2011/04/20/080159/1621380/763/10-tahun-kerja-kantoran-risiko-kanker-naik-94-persen?l991101755