Selasa, 15 Maret 2011

Bos yang Baik Kunci Utama Retensi Karyawan

Dalam era yang kerap disebut sebagai "turbulent times" ini, mengelola dan meretensi karyawan hingga menghasilkan tingkat engagement yang tinggi merupakan tantangan yang berat. Namun, salah satu kuncinya sebenarnya sederhana saja meskipun tidak mudah juga untuk dilaksanakan. Kunci tersebut terletak pada para bos yang baik.

Demikian benang merah yang bisa ditarik dari presentasi yang disampaikan oleh Managing Director Indorama Group Indonesia Amit Lohia pada salah satu sesi di acara Asia HRD Congress 2008 di JCC, Jakarta yang berlangsung Selasa (22/7) hingga Kamis (24/7/08).

Diungkapkan, dalam pengalaman Indorama, bos yang baik menempati urutan pertama dari setidaknya lima faktor penggerak engagment karyawan. Menyusul kemudian "empowerment", "job charity and fit", "growth prospect" dan "compensation and flexibel reward".

"Kita berhasil mencapai tingkat retensi karyawan 97%. Namun, kegagalannya juga ada, misalnya masih banyak bos yang buruk dan masih banyak promosi karyawan yang tertunda," aku Amit.

Lebih jauh Amit melihat, kondisi dunia ketenagakerjaan dewasa ini ditandai dengan bangkitnya nilai-nilai yang "intangibles". Salah satu buktinya, kompensasi dan reward tak lagi menempati urutan pertama dalam urusan retensi dan engagment karyawan.

"Saat ini karyawan lebih mengutamakan perlakuan yang baik dari perusahaan, adanya pengakuan, dukungan dari atasan, lingkungan yang kekeluargaan serta kualitas yang seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi," papar dia.

Amit menambahkan, hal-hal tersebut harus menjadi perhatian setiap perusahaan jika ingin sukses mempertahankan dan mengikat karyawan-karyawan terbaik yang dimiliki. Namun, diingatkan agar program-program tersebut jangan hanya manis di bibir. "Di sinilah dituntut peran HR," sambung dia.

Selain memastikan komitmen dari CEO, menurut Amit, HR harus mampu menampilkan kepemimpinan yang inspirasional dan role model. "Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan dan jadikanlah kantor sebagai tempat yang menyenangkan," tandas Amit.

sumber : http://www.portalhr.com/beritahr/organisasi/1id1047.html

Tidak ada komentar: