Minggu, 03 Juli 2011

Setelah Arab Saudi Menolak TKI, Bank Nasional Ikut Kelimpungan

Jakarta - Pesta itu ternyata cepat sekali usai. Industri perbankan terpaksa menerima kenyataan bahwa mulai awal Juli ini pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi dihentikan.

Padahal, tahun lalu, pengiriman uang TKI dari negara minyak itu mencapai US$ 759,03 juta atau sekitar Rp 6,4 triliun. Namun tak dinyana, kasus pemancungan terhadap Ruyati di Arab Saudi memaksa pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke sana. Seperti tak mau kalah, Arab Saudi pun menolak menggunakan TKI asal Indonesia.
Dampak dari kebijakan dua negara tersebut memang belum dirasakan benar oleh industri perbankan. Maklum, saat ini masih ada sekitar 287.225 TKI yang bekerja di Arab Saudi. Masalahnya, sebagian dari mereka akan habis masa kontraknya alias tidak akan diperpanjang lagi.
Dengan berkurangnya TKI yang bekerja di Arab Saudi, mau tak mau pengiriman uang (remittance) dari negeri monarkhi itu akan berkurang. PT Bank Negara Indonesia (BNI), termasuk yang terpukul. Maklum, hingga kuartal I 2011, transaksi remittance yang terkait dengan TKI di bank ini mencapai US$15 juta. Nah, sekitar 50% di antaranya berasal dari TKI di Timur Tengah.
Kini, pengiriman dana dari Arab Saudi terancam menyusut dengan dihentikannya pengiriman TKI ke negara Arab tersebut. Untuk meredam dampak buruk itu, menurut Bob T Ananta, Kepala Divisi Internasional BNI, pihaknya akan menggenjot remittance dari Malaysia, Singapura, Hong Kong dan Taiwan. “Tetapi ini belum diputuskan. Kami belum punya strategi untuk menghadapai masalah tersebut,” kata Bob.
Tak hanya BNI, dampak penghentian pengiriman TKI ke Sarab Saudi juga dirasakan oleh Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA). Saat ini transaksi remittance di BCA diperkirakan mencapai Rp150 triliun per tahun. Dari jumlah transaksi remittance sebanyak itu, hampir sebagian besar atau sekitar 65% masih didominasi oleh nasabah korporasi.
Sedangkan dari para TKI baru sekitar 35%. Saat ini, BCA memiliki dua jenis layanan remittance, yakni layanan pengiriman in world dan out world. Untuk kiriman uang dari luar negeri, BCA menggunakan sarana telegraphic transfer (TT/wire transfer) dan sarana demand draft (DD/bank draft). Untuk memudahkan transaksi tadi, BCA menjalin kerja sama dengan 1.700 bank koresponden.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga terpukul dengan penghentian pengiriman TKI ke Arab Saudi itu. Soalnya, seperti dikatakan Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, BRI baru merintis mengembangkan usaha remittance ke Arab Saudi. [mdr]

sumber : http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1663402/bank-nasional-ikut-kelimpungan

Tidak ada komentar: