Senin, 05 September 2011

Gangguan Irama Jantung Picu Stroke

SETIAP enam detik, satu orang di dunia meninggal karena stroke. Artinya setiap tahun hampir 6 Juta orang meninggal. DI Indonesia Juga tidak jauh berbeda.

Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi untuk kategori penyakit tidak menular. Kematian serta kecacatan yang ditimbulkan akibat stroke bisa dicegah Jika pasien sudah menyadari adanya gangguan Irama Jantung (fibrilasl atrium).

Ftbrilasi atrium (FA) merupakan gangguan irama Jantung yang banyak ditemui pada pasien di klinik-klinik dan rumah sakit di Indonesia. Seperti Juga dialami lebih dari 6 Juta orang di Eropa. Iebih dari 2.3 Juta populasi di Amerika Serikat dan lebih dari 800.000 di Jepang.

Pada FA, denyut Jantung yang tidak teratur membuat mereka rentan mengalami terbentuknya penggumpalan darah di dalam atrium yang dapat bergerak menuju otak.dan berpotensi menyebabkan serangan stroke.

Sayangnya, seperti Juga sebelum terjadinya stroke, adanya gangguan Irama Jantung pun seringkali tidak disadari pasien. Pemeriksaan rutin ke dokter diperlukan, sehingga bisa terlihat apakah sudah ada gangguan Irama Jantung apa belum.

Walaupun seringkali tidak disadari, namun dr RWM Kaligis SpJP mengingatkan agar perlu mewaspadai Jika mengalami Jantung berdebar-debar, tekanan darah turun, lemah, denyut Jantung sangat cepat sehingga tekanan turun sehingga menyebabkan tekanan ke otak berkurang sehingga timbul perasaan seperti melayang, bingung, sesak, dan sakit dada.

"Sebenarnya sudah ada gejala, tapi kalau ditanya ke pasien seringkali tidak merasakan apa-apa." katanya saat bincang-bincang dengan wartawan yang diadakan Bayer belum lama Ini. Kondisi tersebut tah yang menyebabkan stroke yang menimpa seseorang dianggap mendadak. Padahal sudah ada gejala namun diabaikan.

Dokter dari RS Harapan kita ini menambahkan.gangguan Irama Jantung dengan stroke dihubungkan dengan penyumbatan aliran darah. Irama Jantung yang tidak teratur akan menyebabkan aliran darah bcrgumpal. Padahal Jika irama Jantung berdenyut dengan teratur, aliran darah pun akan mengalir secara teratur.

Namun Jika denyut Jantung tidak teratur bisa pelan atau kencang, aliran darah pun akan mengikuti hal tersebut yang menyebabkan darah menggumpal karena tidak Jalan (tidak lancar). Padahal darah harus dipompa ke seluruh tubuh termasuk ke otak.

Jika gumpalan masih kecil, tidak menyumbat, tapi jika pada ke aliran darah dengan cabang yang lebih kecil akan menyumbat. Seperti halnya irigasi yahg tersumbat, pada beberapa daerah akan mengalami kekeringan. Begitu juga di tubuh. Ketika aliran darah tersumbat, andai aliran darah ke atas berarti menyumbat ke otak yang menyebabkan stroke.

Sementara Jika aliran darah ke bawah menyumbat ke tangan dan kaki akan menyebabkan kelumpuhan, menyumbat di usus maka usus akan mati dan membusuk, dan Jika tak cepat dipotong akan menyebabkan kematian.

Pasien dengan gangguan irama jantung memiliki risiko stroke lima kail lebih tinggi dibandingkan populasi normal, dan satu per tiga di antara mereka akan mengalami serangan stroke setidaknya sekali dalam hidupnya.

Gangguan irama jantung sendiri bisa disebabkan macam-macam. Bisa gangguan katup jantung, pengapuran (usia 50-60 tahun), pasien yang hyperOrold (gondok), gagal Jantung (jantung bengkak), pasien pasca operasi Jantung, dan Juga genetik. Adanya faktor genetik membuat pasien lebih muda terkena gangguan irama Jantung.

Dokter RWM mengatakan, gaya hidup tidak terlalu terpengaruh terhadap gangguan Irama jantung Ini. tapi lebih karena penyakit Jika dokter sudah mendeteksi adanya gangguan Irama Jantung, mau tidak mau pasien harus mengonsumsi obat agar tidak terjadi penggumpalan darah.

Mengosumsl obat Inipun harus dengan pemantauan dokter. Pasalnya Jika tidak dipantau kontra Indikasi yangterjadi adalah perdarahan.

Denyut jantung yang berdetak dengan cepat biasanya dirasakan seseorang sehabis olahraga keras1. Tanpa menggunakan parameter kesehatan yang obyektif. Sehingga seringkali kita mendengar seseorang meninggal sesaat setelah olahraga sepakbola atau olahraga keras lainnya. Saya seringkali menyayangkan karena alasan olahraga karena Ingin merasa lebih sehat tapi malah terjadi hal lain." ujar dr Michael Trlangto SpKO dari email yang diterima Warta Kota belum lama Ini. Untuk menghindari kematian mendadak seusai berolahraga, dokter Michael memberikan beberapa Up diliat bokal (Us)

sumber : warta kota

Tidak ada komentar: