Selasa, 26 April 2011

Pengusaha dimintai keleluasaan soal Mayday

JAKARTA: Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengimbau agar pelaksanaan peringatan Hari Solidaritas Buruh International (Mayday) pada 1 Mei 2011 dapat berlangsung dalam suasana tertib, aman dan damai.

Kalangan pengusaha juga diimbau agar memberikan keleluasaan kepada pekerja/buruh mereka untuk dapat merayakan Mayday dengan berbagai kegiatan positif dan saling menghormati, baik pihak yang merayakan ataupun bagi yang tidak merayakannya.

“Pada prinsipnya pemerintah menyambut baik dan mendukung Hari Solidaritas Buruh Internasional dan saya mengucapkan selamat kepada seluruh pekerja/buruh Indonesia yang merayakannya, tapi mohon dilakukan dalam suasana kondusif seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya saat silaturami dengan asosiasi pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh, sore ini.

Muhaimin mengatakan pelaksanaan Mayday dapat dirayakan oleh para pekerja/buruh dengan kegiatan yang bersifat positif, misalnya bakti sosial, seminar, lokakarya, olahraga dan mengefektifkan sikap saling pengertian, serta kerja sama dengan pengusaha.

“Kami meminta kepada pimpinan SP/SB, Federasi SP/SB dan Konfederasi SP/SB hendaknya menumbuhkan motivasi dan tekad membangun kekuatan pekerja untuk meningkatkan harkat martabat, serta kesejahteraan mereka beserta keluarganya,” tuturnya.

Dia berharap adanya kerja sama dari pimpinan organisasi SP/SB dengan membina para anggotanya dan menjadikan organisasi semakin profesional, sehingga mampu menjadi mitra pengusaha untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para anggota, serta kinerja perusahaan.

Berdasarkan data Kemenakertrans sampai akhir 2010, di Indonesia tercatat ada empat Konfederasi SP/SB, 90 Federasi SP/SB, sekitar 97.924 (SP/SB) di tingkat perusahaan, ada 170 SP/SB BUMN dan jumlah anggota SP/SB seluruhnya mencapai 3.414.455 orang.

“Dengan sebegitu banyak SP/SB, Kemenakertrans mengintensifkan pertemuan unsur tripartit yang melibatkan pemerintah, serikat pekerja/buruh dan asosiasi pengusaha,” jelas Muhaimin.

Dia menilai pertemuan formal dan nonformal unsur tripartit ini bermanfaat dalam menjalin silaturahmi dan membuka komunikasi terbuka untuk menampung ide, usulan dan aspirasi dari semua pihak dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.

Kepada aparat kepolisian dan pekerja/buruh, Muhaimin juga menghimbau agar dapat saling bekerja sama, sehingga perayaan Mayday berlangsung dengan aman, damai dan saling menghormati. (*)

sumber: http://www.bisnis.com/ekonomi/jasa/21546-pengusaha-dimintai-keleluasaan-soal-mayday

Tidak ada komentar: