Minggu, 07 Agustus 2011

BI Rate Masih Akan Bertengger di 6,75%

Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuannya alias BI Rate diposisi 6,75%. Tingkat inflasi yang terkendali menjadi faktor tidak adanya alasan lain bagi bank sentral untuk menaikkan BI Rate.

"Inflasi terkendali, bahkan turun jika dibandingkan pada Juli 2010 lalu dimana saat ini hanya 4,61%. Jadi jika dilihat dari tingkat inflasi ini maka BI masih akan menahan BI Rate di 6,75%," ungkap Ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan kepada detikFinance di Jakarta, Minggu (7/8/2011).

Dijelaskan Fauzi, selama pemerintah belum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) maka inflasi secara keseluruhan berada di 5,5-6,5% di tahun 2011 ini. Maka, sambungnya angka inflasi tersebut masih akan sejalan dengan BI Rate di 6,75%.

"Belum ada alasan BI untuk menaikkan suku bunga acuannya," jelas Fauzi.

Lebih jauh Fauzi menambahkan, terkait dengan kondisi anjloknya pasar finansial global akhir pekan ini ternyata tidak banyak mempengaruhi perekonomian RI.

Dari sisi nilai tukar rupiah, Fauzi mengatakan selama BI masih bisa menjaga dengan melakukan intervensi melalui cadangan devisanya maka BI Rate juga masih tetap diposisi yang sama.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala Ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan. Dirinya mengatakan dengan inflasi year-on-year yang terkendali maka BI tetap akan mempertahankan suku bunga pada 6,75% hingga akhir sisa tahun ini.

"Pengetatan moneter secara kuantitatif akan dilakukan BI lagi sebagai gantinya, untuk mengelola likuiditas pasar dalam negeri dan untuk mengurangi biaya operasi moneter," tuturnya.

Ia juga menambahkan terjadinya koreksi di pasar finansial Indonesia memang terlihat sementara. Masuknya modal ke pasar keuangan Indonesia, baik saham dan obligasi pemerintah pasar, kemungkinan masih akan terus berlanjut.

Seperti diketahui, Bank sentral akan melakukan Rapat Dewan Gubernur bulanan yang menentukan suku bunga acuannya. RDG akan dilakukan pada Selasa 9 Agustus 2011 esok.
(dru/dru)

sumber : detik.com

Tidak ada komentar: