Selasa, 21 Desember 2010 | 16:00 WIB
TEMPO Interaktif, Balikpapan –PT Bank UOB Buana menyiapkan anggaran hingga Rp 85 miliar untuk permak seluruh kantor pelayanan milik perusahaan. Saat ini, sebanyak 213 kantor cabang Bank UOB Buana tersebar di seluruh pelosok Indonesia.
“Untuk satu kantor anak cabang kami siapkan dana rata rata Rp 400 juta,” kata Direktur Utama PT BUO Buana, Armand B Arief usai peresmian kantor baru di Balikpapan, Selasa (21/12).
Armand mengatakan Bank UOB Buana sedang berbenah dalam mewujudkan transpormasi manajemen baru ini. Dia memfokuskan perhatiannya pada peningkatan sumber daya manusia, teknologi, service hingga fisik bangunan.
“Transpormasi Bank UOB Buana, banyak aspek kami perbaiki. Untuk total alokasinya hingga ratusan miliar rupiah,” paparnya. Armand mengaku sudah melakukan 37 persen perubahan tampilan fisik bangunan. Ditargetkan akhir 2011 seluruhnya tuntas.
Dengan perbaikan ini, menurut Armand, ditargetkan masing masing kantor cabang Bank UOB Buana mampu meningkatkan produktifitas. “Harus mampu double dari produktifitas saat sekarang ini,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan proses merger antara PT Bank UOB Indonesia dengan Bank Buana telah tuntas. Proses merger ini diyakini akan meningkatkan kredit koorporasi, segmen retail komersial dan consumer. Bank UOB Buana mencatatkan peningkatan kredit jadi Rp 25,38 triliun dari sebelumnya Rp 22,8 triliun.
Armand membeberkan peningkatan kredit tersebut dibarengi turunnya rasio NPL jadi 2,42 persen dari sebelumnya 2,80 persen. Bank UOB Buana juga mampu meningkatkan tabungan masyarakat jadi Rp 7 triliun dari sebelumnya hanya Rp 4 triliun. Total dana pihak ketiga berhasil dihimpun sebesar Rp 25,26 triliun pada 2010 ini.
SG WIBISONO
sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2010/12/21/brk,20101221-300576,id.html
“Untuk satu kantor anak cabang kami siapkan dana rata rata Rp 400 juta,” kata Direktur Utama PT BUO Buana, Armand B Arief usai peresmian kantor baru di Balikpapan, Selasa (21/12).
Armand mengatakan Bank UOB Buana sedang berbenah dalam mewujudkan transpormasi manajemen baru ini. Dia memfokuskan perhatiannya pada peningkatan sumber daya manusia, teknologi, service hingga fisik bangunan.
“Transpormasi Bank UOB Buana, banyak aspek kami perbaiki. Untuk total alokasinya hingga ratusan miliar rupiah,” paparnya. Armand mengaku sudah melakukan 37 persen perubahan tampilan fisik bangunan. Ditargetkan akhir 2011 seluruhnya tuntas.
Dengan perbaikan ini, menurut Armand, ditargetkan masing masing kantor cabang Bank UOB Buana mampu meningkatkan produktifitas. “Harus mampu double dari produktifitas saat sekarang ini,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan proses merger antara PT Bank UOB Indonesia dengan Bank Buana telah tuntas. Proses merger ini diyakini akan meningkatkan kredit koorporasi, segmen retail komersial dan consumer. Bank UOB Buana mencatatkan peningkatan kredit jadi Rp 25,38 triliun dari sebelumnya Rp 22,8 triliun.
Armand membeberkan peningkatan kredit tersebut dibarengi turunnya rasio NPL jadi 2,42 persen dari sebelumnya 2,80 persen. Bank UOB Buana juga mampu meningkatkan tabungan masyarakat jadi Rp 7 triliun dari sebelumnya hanya Rp 4 triliun. Total dana pihak ketiga berhasil dihimpun sebesar Rp 25,26 triliun pada 2010 ini.
SG WIBISONO
sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2010/12/21/brk,20101221-300576,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar