Scania, Swedia, Siapa bilang penyakit jantung penyakit orang dewasa? Tim dokter di Swedia menemukan, anak bisa terkena penyakit jantung sejak usia 9 tahun.
Anak-anak yang berisiko terkena penyakit jantung ini bukan hanya yang berbadan gemuk karena obesitas tapi juga yang berbadan kurus.
Meski tidak gemuk, anak yang sehari-hari kerjanya hanya menonton TV dan jarang beraktivitas fisik bisa sakit jantung sejak umur 9 tahun.
Risiko anak yang terkena penyakit jantung ini karena kurangnya aktivitas fisik pada anak. Akibatnya konsumsi oksigen maksimum oleh tubuh tidak terpenuhi. Efek lanjutannya jika konsumsi oksigen sedikit bisa mempengaruhi berbagai fungsi organ.
Anak yang rajin beraktivitas fisik rata-rata mengonsumsi oksigen sebanyak 41,7 mL/menit/kg berat badan. Sementara anak yang jarang bergerak hanya mampu mengonsumsi 35,7 41,7 mL/menit/kg berat badan. Perbedaan ini mempengaruhi fungsi organ secara keseluruhan termasuk ritme jantung.
Penelitian terbaru ini dilakukan di Skane University Hospital, Swedia. Penelitian yang dipimpin oleh Dr Tina Tahna dan dipublikasikan di jurnal Acta Paediatrica ini melibatkan 123 anak laki-laki dan 100 anak peremuan beruusia antara 9 hingga 10 tahun.
Selain diukur indeks massa tubuhnya, anak-anak tersebut juga diamati aktivitas fisiknya dengan memasang berbagai peralatan termasuk Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam ritme jantung. Selain itu, peneliti juga memasang accelerometer untuk mengukur aktivitas fisik para partisipan.
Hasil selama 4 hari berturut-turut menemukan pengaruh kurangnya olahraga terhadap risiko sakit jantung tetap tinggi meski anak-anak tersebut tidak bertubuh gemuk.
Selain dilihat dari konsumsi oksigen, hasil tes darah juga menunjukkan bahwa kurang olahraga menyebabkan komposisi darahnya tidak sehat.
"Studi ini menunjukkan hubungan klinis antara kurangnya aktivitas fisik dengan faktor risiko sakit jantung yang meningkat hingga 11 persen," ungkap Dr Tahna seperti dikutip dari Sciencedaily, Jumat (13/5/2011).
Penelitian ini juga mengungkap, penambahan aktivitas selama 20 menit tiap hari sudah memberi pengaruh cukup signifikan dalam mengurnagi risiko sakit jantung. Namun sebagian besar pakar kesehatan menyarankan, anak-anak harus melakukan aktivitas fisik sedikitnya 60 menit sehari. (up/ir)
Anak-anak yang berisiko terkena penyakit jantung ini bukan hanya yang berbadan gemuk karena obesitas tapi juga yang berbadan kurus.
Meski tidak gemuk, anak yang sehari-hari kerjanya hanya menonton TV dan jarang beraktivitas fisik bisa sakit jantung sejak umur 9 tahun.
Risiko anak yang terkena penyakit jantung ini karena kurangnya aktivitas fisik pada anak. Akibatnya konsumsi oksigen maksimum oleh tubuh tidak terpenuhi. Efek lanjutannya jika konsumsi oksigen sedikit bisa mempengaruhi berbagai fungsi organ.
Anak yang rajin beraktivitas fisik rata-rata mengonsumsi oksigen sebanyak 41,7 mL/menit/kg berat badan. Sementara anak yang jarang bergerak hanya mampu mengonsumsi 35,7 41,7 mL/menit/kg berat badan. Perbedaan ini mempengaruhi fungsi organ secara keseluruhan termasuk ritme jantung.
Penelitian terbaru ini dilakukan di Skane University Hospital, Swedia. Penelitian yang dipimpin oleh Dr Tina Tahna dan dipublikasikan di jurnal Acta Paediatrica ini melibatkan 123 anak laki-laki dan 100 anak peremuan beruusia antara 9 hingga 10 tahun.
Selain diukur indeks massa tubuhnya, anak-anak tersebut juga diamati aktivitas fisiknya dengan memasang berbagai peralatan termasuk Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam ritme jantung. Selain itu, peneliti juga memasang accelerometer untuk mengukur aktivitas fisik para partisipan.
Hasil selama 4 hari berturut-turut menemukan pengaruh kurangnya olahraga terhadap risiko sakit jantung tetap tinggi meski anak-anak tersebut tidak bertubuh gemuk.
Selain dilihat dari konsumsi oksigen, hasil tes darah juga menunjukkan bahwa kurang olahraga menyebabkan komposisi darahnya tidak sehat.
"Studi ini menunjukkan hubungan klinis antara kurangnya aktivitas fisik dengan faktor risiko sakit jantung yang meningkat hingga 11 persen," ungkap Dr Tahna seperti dikutip dari Sciencedaily, Jumat (13/5/2011).
Penelitian ini juga mengungkap, penambahan aktivitas selama 20 menit tiap hari sudah memberi pengaruh cukup signifikan dalam mengurnagi risiko sakit jantung. Namun sebagian besar pakar kesehatan menyarankan, anak-anak harus melakukan aktivitas fisik sedikitnya 60 menit sehari. (up/ir)
sumber : http://health.detik.com/read/2011/05/13/142456/1639099/764/anak-sudah-bisa-kena-penyakit-jantung-sejak-usia-9-tahun?ld991103763
Tidak ada komentar:
Posting Komentar