Jakarta - Puluhan pekerja yang tuna rungu/tuna wicara di sebuah restoran waralaba internasional melakukan aksi di Bundaran HI. Mereka menuntut pesangon dan hak-hak yang belum dibayarkan setelah di PHK. Padahal, mereka telah mengabdi di resto cepat saji yang ada di Gedung Sarinah itu selama 15 tahun.
"Kami menuntut dipenuhinya pesangon. PHK sepihak tanpa pesangon sangat menyakitkan apalagi kami telah bekerja sejak resto ini berdiri, 15 tahun lalu," kata Sekretaris Serikat Pekerja, Abdul Wasit di Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (11/5/2011).
Berbeda dengan demo umumnya, karena peserta demo sebagian tuna rungu dan tuna wicara, maka orasi hanya diwakili oleh orang yang lancar berbicara. Sedangkan yang lain hanya bertugas membentangkan spanduk dan papan tuntutan.
Sedangkan yang lainnya menggunakan bahasa isyarat lewat tangan guna mengaspirasikan tuntutannya. Terdapat seorang penerjamah dari serikat yang menerjemahkan bahasa isyarat itu.
"Kami meminta aparat untuk menindak tegas pelaku usaha tersebut," tuntut Wasit.
Apabila demo tuntutan ini tidak dipenuhi, maka mereka mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar. Dengan sasaran berpindah dari Bundaran HI ke depan Istana Negara.
Permasalahan karyawan ini usai meruginya waralaba ternama di Gedung Sarinah itu. Pemilik lahan tidak berhasil mereguk untung dari bisnis jualan ayam goreng dan hamburger. Akhirnya waralaba itu gulung tikar per Mei 2010.
"Kalau tutntutan kami tidak dipenuhi kami akan aksi di depan Istana," ancam mereka.
(asp/gun)
"Kami menuntut dipenuhinya pesangon. PHK sepihak tanpa pesangon sangat menyakitkan apalagi kami telah bekerja sejak resto ini berdiri, 15 tahun lalu," kata Sekretaris Serikat Pekerja, Abdul Wasit di Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (11/5/2011).
Berbeda dengan demo umumnya, karena peserta demo sebagian tuna rungu dan tuna wicara, maka orasi hanya diwakili oleh orang yang lancar berbicara. Sedangkan yang lain hanya bertugas membentangkan spanduk dan papan tuntutan.
Sedangkan yang lainnya menggunakan bahasa isyarat lewat tangan guna mengaspirasikan tuntutannya. Terdapat seorang penerjamah dari serikat yang menerjemahkan bahasa isyarat itu.
"Kami meminta aparat untuk menindak tegas pelaku usaha tersebut," tuntut Wasit.
Apabila demo tuntutan ini tidak dipenuhi, maka mereka mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar. Dengan sasaran berpindah dari Bundaran HI ke depan Istana Negara.
Permasalahan karyawan ini usai meruginya waralaba ternama di Gedung Sarinah itu. Pemilik lahan tidak berhasil mereguk untung dari bisnis jualan ayam goreng dan hamburger. Akhirnya waralaba itu gulung tikar per Mei 2010.
"Kalau tutntutan kami tidak dipenuhi kami akan aksi di depan Istana," ancam mereka.
(asp/gun)
sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/05/11/125952/1637230/10/tuntut-pesangon-pekerja-tuna-rungu-demo-di-bundaran-hi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar