Sabtu, 21 Mei 2011

Kenali Tipe Atasan

Bekerja dengan orang lain tidak selalu mudah. Memahami tipe atasan bisa membantu kita memahami pola pikir mereka. Kata kuncinya, terletak pada cara mencari jalan terbaik dalam setiap situasi dan belajar bagaimana meresponsnya.

Pada dasarnya ada beberapa tipe atasan yang sulit dihadapi. Laman zdnet.co.uk meminta bawahan untuk tidak hanya membaca deskripsi atasan macam apa yang ada di kantor. Cobalah pula untuk belajar memahami atasan supaya hubungan dengan atasan bisa berjalan mulus.

Tipe mikromanajer

Atasan tipe ini umumnya gagal mendelegasikan pekerjaan. Ia ingin selalu tahu segala hal yang dikerjakan anak buahnya, termasuk cara anak buah mengerjakan tugas dari atasan.

Atasan seperti ini kerap membuat anak buah bekerja lebih keras dan setiap proses jadi berjalan lebih lama.

Atasan model mikromanajer biasanya membuatpekerjanya merasa tidak dipercaya dan tidak percaya diri. Akibatnya, produktivitas dan moral kerja pekerja menurun.

Tipe yang tidak memenuhi kualifikasi

Tidak semua atasan memahami cara menjadi atasan. Atasan model ini umumnya tidak mengerti proses, produk yang dihasilkan, atau situasi yang harus dihadapi. Namun, talentanya menjadikan ia bisa diangkat sebagai atasan.

Anak buah biasanya frustrasi menghadapi atasan yang tidak mengerti bagaimana caranya mengerjakan tugasnya. Alasannya, tugas dari atasan bisa jadi tidak masuk akal atau tidak bisa dipraktikkan. Padahal, seorang atasan seharusnya bisa melakukan semua yang ia minta dan memahami pola bisnis lebih baik daripada anak buah.

Tipe berantakan

Dengan atasan model ini, anak buah umumnya tidak menemukan masalah komunikasi. Kepribadian atasan juga tergolong menyenangkan.

Masalahnya ia adalah orang yang berantakan.

Anak buah bisa harus menunggu lama untuk memulai rapat. Atau, harus terus-menerus mengingatkan atasan untuk sebuah pekerjaan. Dalam kasus seperti ini, performa kerja seluruh tim adalah taruhannya.

Tipebully

Atasan dengan tipe bully boleh dibilang hobi mempermalukan bawahannya di depan orang lain. Itu termasuk membentak anak buah secara keras, meremehkan pekerjaan, dan membuat anak buah merasa tidak kompeten.

Orang macam ini tidak akan ragu terus-menerus menekan anak buahnya. Namun, dia tidak bakal berani memperlakukan atasannya lagi dengan cara-cara yang ia praktikkan kepada anak buahnya.

Tipe yang tidak masuk akal

Bos seperti ini suka bekerja. Bahkan, tergolong sangat gemar bekerja. Ia menyukai tanggung jawab yang menumpuk. Atasan bertipe tidak masuk akal ini kerap tidak memahami kenapa anak buahnya tidak bisa mengerjakan tugas yang biasanya tuntas dalam dua hari, bisa selesai hanya satu hari. Atasan macam ini biasanya workaholic dan memfokuskan hidupnya untuk pekerjaan.

sumber : republika

Tidak ada komentar: