Jumat, 20 Mei 2011

PRESS RELEASE : UOB BUANA MENCATAT PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA SEBESAR 30,38%

Jakarta, 16 Mei 2011

Per 31 Maret 2011, PT Bank UOB Buana ("UOB Buana") berhasil mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp7,54 triliun atau meningkat sebesar 30,38% menjadi Rp32,37 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp24,83 triliun.


Direktur UOB Buana, Safrullah Hadi Saleh mengatakan bahwa, "Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank terutama mendapat kontribusi dari peningkatan Tabungan sebesar 113,82% menjadi Rp8,31 triliun dan Simpanan Berjangka tumbuh sebesar 34,92% menjadi Rp20,82 triliun. Peluncuran produk UOB Saving Plan pada awal tahun 2011 telah membantu peningkatan portofolio Tabungan Bank." UOB Saving Plan merupakan salah satu produk tabungan unggulan UOB Buana, dimana nasabah akan mendapatkan hadiah langsung sesuai pilihan pada saat pembukaan rekening.


Seiring dengan komitmen UOB Buana untuk menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga tersebut juga diiringi dengan peningkatan kredit yang disalurkan. Pada akhir kuartal I tahun 2011, UOB Buana mencatat portofolio kredit sebesar Rp29,88 triliun atau meningkat sebesar 27,89% dibandingkan periode 31 Maret 2010.


Portofolio kredit UOB Buana terutama ditopang oleh penyaluran kredit kepada sektor komersial dan korporasi yang menguasai 86,73% dari total portofolio kredit Bank. Pertumbuhan kredit tersebut, senantiasa disertai dengan pengimplementasian prinsip kehati-hatian dimana sebagai hasilnya rasio NPL gross Bank mengalami penurunan menjadi 2,45% dibandingkan 2,92% pada bulan Maret 2010. LDR Bank tercatat sebesar 92,30%.


Selaras dengan pertumbuhan portofolio Dana Pihak Ketiga dan Kredit yang disalurkan oleh Bank, total asset UOB Buana per 31 Maret 2011 tercatat sebesar Rp42,54 triliun, meningkat sebesar 26,29% dibandingkan Rp33,68 triliun pada tanggal 31 Maret 2010.


Peningkatan pendapatan bunga yang tidak terlalu signifikan merupakan bagian dari penyesuaian tren penurunan suku bunga perbankan nasional, sebagai salah satu dampak dari kestabilan perekonomian nasional Indonesia, menyebabkan pendapatan bunga bersih yang dihasilkan oleh UOB Buana meningkat sebesar 3,75% menjadi Rp487,35 miliar pada 31 Maret 2011 dibandingkan Rp469,73 miliar. Laba Bersih sebelum pajak tercatat sebesar Rp251,58 miliar.


Kinerja usaha yang baik juga terlihat dari rasio-rasio keuangan UOB Buana, antara lain rasio rentabilitas seperti ROA sebesar 2,49%, ROE sebesar 11,14% dan NIM sebesar 5,71%. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) UOB Buana tercatat sebesar 21,11%, masih jauh diatas ketentuan minimum BI sebesar 8%.


Sesuai dengan PSAK No. 38 "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali", laporan keuangan Bank per 31 Maret 2010 disajikan seolah-olah UOB Buana telah melakukan merger dengan eks. UOB Indonesia sejak permulaan periode yang disajikan.


----end----


Mengenai PT Bank UOB Buana

Didirikan di Jakarta pada tahun 1956, UOB Buana merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan jaringan pelayanan sebanyak 213 kantor dan 132 ATM yang tersebar di 30 kota pada 18 provinsi diseluruh Indonesia.


Pada tanggal 1 Juli 2010, UOB Buana telah melakukan penggabungan usaha dengan PT Bank UOB Indonesia dan bertindak sebagai Bank yang menerima penggabungan (surviving company).

Saat ini, UOB Buana dimiliki sebesar 98,998% oleh United Overseas Bank Ltd, Singapore (UOB), dimana kepemilikan sebesar 30,056% melalui UOB International Investment Private Limited yang sepenuhnya dimiliki oleh UOB.

sumber : http://www.uobbuana.com/bbia/web/press-release1.asp?key=61

Tidak ada komentar: