Jakarta–PT Bank UOB Buana (UOB Buana) mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 31 Maret 2011 sebesar Rp7,54 triliun atau naik 30,38% menjadi Rp32,37 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2010 sebesar Rp24,83 triliun.
Direktur UOB Buana, Safrullah Hadi Saleh mengatakan, pertumbuhan DPK terutama mendapat kontribusi dari peningkatan tabungan sebesar 113,82% menjadi Rp8,31 triliun dan simpanan berjangka tumbuh sebesar 34,92% menjadi Rp20,82 triliun.
“Peluncuran produk UOB Saving Plan pada awal 2011 telah membantu peningkatan portofolio tabungan. UOB Saving Plan merupakan salah satu produk tabungan unggulan UOB Buana, dimana nasabah akan mendapatkan hadiah langsung sesuai pilihan pada saat pembukaan rekening,” kata Safrullah, dalam keterangan pers-nya di Jakarta, Senin, 16 Mei 2011.
Dia menambahkan, pertumbuhan DPK tersebut juga diiringi dengan peningkatan kredit yang disalurkan. Pada akhir kuartal petama 2011, UOB Buana mencatat portofolio kredit sebesar Rp29,88 triliun atau meningkat sebesar 27,89% dibandingkan periode 31 Maret 2010.
Portofolio kredit UOB Buana terutama ditopang oleh penyaluran kredit kepada sektor komersial dan korporasi yang menguasai 86,73% dari total portofolio kredit. Pertumbuhan kredit tersebut, senantiasa disertai dengan pengimplementasian prinsip kehati-hatian, dimana sebagai hasilnya rasio NPL gross mengalami penurunan menjadi 2,45% dibandingkan 2,92% pada Maret 2010. LDR (loan to deposit ratio) juga tercatat sebesar 92,30%.
Menurut Safrullah, selaras dengan pertumbuhan portofolio DPK dan kredit yang disalurkan, total aset UOB Buana per 31 Maret 2011 tercatat sebesar Rp42,54 triliun, meningkat sebesar 26,29% dibandingkan Rp33,68 triliun pada 31 Maret 2010.
Peningkatan pendapatan bunga yang tidak terlalu signifikan merupakan bagian dari penyesuaian tren penurunan suku bunga perbankan nasional, sebagai salah satu dampak dari kestabilan perekonomian nasional Indonesia, menyebabkan pendapatan bunga bersih yang dihasilkan oleh UOB Buana meningkat sebesar 3,75% menjadi Rp487,35 miliar pada 31 Maret 2011 dibandingkan Rp469,73 miliar. Laba Bersih sebelum pajak tercatat sebesar Rp251,58 miliar.
Kinerja usaha yang baik juga terlihat dari rasio-rasio keuangan UOB Buana, antara lain rasio rentabilitas seperti ROA sebesar 2,49%, ROE sebesar 11,14% dan NIM sebesar 5,71%. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) UOB Buana tercatat sebesar 21,11%, masih jauh diatas ketentuan minimum BI sebesar 8%.
Sesuai dengan PSAK No. 38 “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, laporan keuangan per 31 Maret 2010 disajikan seolah-olah UOB Buana telah melakukan merger dengan eks. UOB Indonesia sejak permulaan periode yang disajikan. (*)
sumber : http://www.infobanknews.com/2011/05/uob-buana-catat-laba-bersih-rp25158-miliar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar