Athena. Menolak akan diadakannya pemungutan suara mengenai kebijakan penghematan 28 miliar euro dalam usaha pemulihan ekonomi negaranya, puluhan ribu masyarakat Yunani berkumpul di jalan-jalan ibukota.
Mereka berkumpul sambil menyerukan 48 jam aksi mogok kerja. Lebih dari 5.000 polisi dikerahkan untuk mengawal demo itu.
Serikat pekerja Yunani mengkhawatirkan tingkat pengangguran akan membengkak, jika rencana yang diprakarsai PM George Papandreou ini disetujui. Pasalnya mereka akan dikenai sejumlah beban pajak.
"Kebijakan ini merupakan pembantaian bagi hak-hak pekerja," ujar Thanassis Pafilis, seorang anggota parlemen dari Partai Komunis kepada Associated Press.
Kreditor utama Yunani, Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional menuntut penghematan lanjutan sebagai syarat kucuran dana bantuan. Jika pemerintah kalah dalam pemungutan suara, Uni Eropa dan IMF akan menahan pinjaman 12 miliar euro. Dikhatirkan, negara akan kekurangan uang tunai selama berminggu-minggu karena itu.
Aksi mogok massal ini menyebabkan lumpuhnya layanan transportasi umum. Kecuali jaringan kereta cepat, metro; sarana kereta api, bus dan feri tidak beroperasi. Bandara internasional Athena pun dilaporkan telah menutup pengoperasiannya sejak pukul 07.30.
Menteri Keuangan yang baru Evangelos Venizelos menyatakan, meski pemangkasan anggaran ini "tidak adil", namun benar-benar diperlukan.
Di lain pihak, pemimpin oposisi Antonis Samaras dari Partai Demokrasi Baru mengatakan, kebijakan penghematan pemerintah cacat; dan pajak seharusnya diturunkan bukannya dinaikkan dalam rangka merangsang pertumbuhan ekonomi.
( BBC / CN33 )
sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/06/28/89510/Aksi-Mogok-Kembali-Lumpuhkan-Yunani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar