Jakarta - Istilah kanker serviks ataupun kanker leher rahim bukanlah suatu yang asing lagi. Penyakit kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu pada wanita karena sulit terdeteksi.
Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Menurut dr.Sigit Pribadi, Sp.OG, HPV merupakan virus yang umum dan mudah ditularkan melalui kontak kelamin.
Ada lebih dari 100 tipe HPV yang teridentifikasi dan umumnya tidak berbahaya. Kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18, 45 dan 31."Setiap perempuan dapat terinfeksi HPV semasa hidupnya. Perkembangan menjadi kanker pun memakan waktu yang lama," kata dr.Sigit.
Karena perjalanan penyakitnya yang lama, bisa 10-20 tahun, maka diperlukan program deteksi dini untuk menemukan kanker ini di stadium awal melalui pap smear atau IVA (inspeksi visual asam asetat).
Penularan penyakit ini 90% berasal dari hubungan seksual yang tidak sehat, misalnya seks bebas . Gejala penyakit kanker serviks juga sulit dikenali hingga tak jarang banyak orang yang tak menyadari bahwa dia telah mengidap kanker serviks, bahkan menularkannya .
Nah, berikut beberap trik untuk terbabas dari kanker serviks :
Jauhi rokok
Ini peringatan paling penting buat wanita perokok. Kecuali mengakibatkan penyakit pada paru-paru dan jantung, kandungan nikotin dalam rokok pun bisa mengakibatkan kanker serviks (leher rahim).
Nikotin mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru, juga serviks.
Diet rendah lemak
Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium (badan rahim). Sebab lemak memproduksi hormon estrogen.
Sementara endometrium yang sering terpapar hormon estrogen mudah berubah sifat menjadi kanker. Untuk mencegah timbulnya kanker endometrium, sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Makanlah makanan yang sehat dan segar. Jangan lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk.
Hindari kekurangan vitamin C
Pola hidup mengkonsumsi makanan tinggi lemak pun akan membuat orang tersebut melupakan zat-zat gizi lain, seperti beta karoten, vitamin C, dan asam folat.
Padahal, kekurangan ketiga zat gizi ini bisa menyebabkan timbul kanker serviks. Beta karoten, vitamin C, dan asam folat dapat memperbaiki atau memperkuat mukosa diserviks.
Hindari hubungan seks terlalu dini
Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari ia sudah menstruasi atau belum. Tapi juga bergantung pada kematangan sel-sel mukosa yang terdapat di selaput kulit bagian dalam rongga tubuh.
Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita tersebut berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16. Ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks si wanita. Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang.
Stop berganti pasangan
Bisa juga kanker serviks muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan seks. Bila berhubungan seks hanya dengan pasangannya, dan pasangannya pun tak melakukan hubungan seks dengan orang lain, maka tidak akan mengakibatkan kanker serviks. Bila berganti-ganti pasangan, hal ini terkait dengan kemungkinan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV).
Penggunaan estrogen
Risiko yang sama akan terjadi pada wanita yang terlambat menopause. Karena rangsangan terhadap endometrium akan lebih lama, sehingga endometriumnya akan lebih sering terpapar estrogen. Jadi, sangat memungkinkan terjadi kanker.
Tak heran bila wanita yang memakai estrogen tak terkontrol sangat memungkinkan terkena kanker. Umumnya wanita yang telah menopause di negara maju menggunakan estrogen untuk mencegah osteroporosis dan serangan jantung.
Namun pemakaiannya sangat berisiko karena estrogen merangsang semakin menebalnya dinding endometrium dan merangsang sel-sel endometrium sehingga berubah sifat menjadi kanker. [mor]
sumber : inilah.com
Kanker serviks disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Menurut dr.Sigit Pribadi, Sp.OG, HPV merupakan virus yang umum dan mudah ditularkan melalui kontak kelamin.
Ada lebih dari 100 tipe HPV yang teridentifikasi dan umumnya tidak berbahaya. Kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18, 45 dan 31."Setiap perempuan dapat terinfeksi HPV semasa hidupnya. Perkembangan menjadi kanker pun memakan waktu yang lama," kata dr.Sigit.
Karena perjalanan penyakitnya yang lama, bisa 10-20 tahun, maka diperlukan program deteksi dini untuk menemukan kanker ini di stadium awal melalui pap smear atau IVA (inspeksi visual asam asetat).
Penularan penyakit ini 90% berasal dari hubungan seksual yang tidak sehat, misalnya seks bebas . Gejala penyakit kanker serviks juga sulit dikenali hingga tak jarang banyak orang yang tak menyadari bahwa dia telah mengidap kanker serviks, bahkan menularkannya .
Nah, berikut beberap trik untuk terbabas dari kanker serviks :
Jauhi rokok
Ini peringatan paling penting buat wanita perokok. Kecuali mengakibatkan penyakit pada paru-paru dan jantung, kandungan nikotin dalam rokok pun bisa mengakibatkan kanker serviks (leher rahim).
Nikotin mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru, juga serviks.
Diet rendah lemak
Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium (badan rahim). Sebab lemak memproduksi hormon estrogen.
Sementara endometrium yang sering terpapar hormon estrogen mudah berubah sifat menjadi kanker. Untuk mencegah timbulnya kanker endometrium, sebaiknya hindari mengkonsumsi makanan berlemak tinggi. Makanlah makanan yang sehat dan segar. Jangan lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk.
Hindari kekurangan vitamin C
Pola hidup mengkonsumsi makanan tinggi lemak pun akan membuat orang tersebut melupakan zat-zat gizi lain, seperti beta karoten, vitamin C, dan asam folat.
Padahal, kekurangan ketiga zat gizi ini bisa menyebabkan timbul kanker serviks. Beta karoten, vitamin C, dan asam folat dapat memperbaiki atau memperkuat mukosa diserviks.
Hindari hubungan seks terlalu dini
Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari ia sudah menstruasi atau belum. Tapi juga bergantung pada kematangan sel-sel mukosa yang terdapat di selaput kulit bagian dalam rongga tubuh.
Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita tersebut berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16. Ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks si wanita. Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang.
Stop berganti pasangan
Bisa juga kanker serviks muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan seks. Bila berhubungan seks hanya dengan pasangannya, dan pasangannya pun tak melakukan hubungan seks dengan orang lain, maka tidak akan mengakibatkan kanker serviks. Bila berganti-ganti pasangan, hal ini terkait dengan kemungkinan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya Human Papilloma Virus (HPV).
Penggunaan estrogen
Risiko yang sama akan terjadi pada wanita yang terlambat menopause. Karena rangsangan terhadap endometrium akan lebih lama, sehingga endometriumnya akan lebih sering terpapar estrogen. Jadi, sangat memungkinkan terjadi kanker.
Tak heran bila wanita yang memakai estrogen tak terkontrol sangat memungkinkan terkena kanker. Umumnya wanita yang telah menopause di negara maju menggunakan estrogen untuk mencegah osteroporosis dan serangan jantung.
Namun pemakaiannya sangat berisiko karena estrogen merangsang semakin menebalnya dinding endometrium dan merangsang sel-sel endometrium sehingga berubah sifat menjadi kanker. [mor]
sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar