Perjalanan waktu terasa begitu cepat, Ramadhan sudah diambang pintu. Saat tulisan ini dibuat kita telah memasuki pekan pertama di bulan Rajab (1432 H), berarti waktu yang ada untuk melakukan berbagai persiapan menyambut Ramadhan kurang dari dua bulan lagi.
Ramadhan sebagai bulan yang penuh keistimewaan, keberuntungan, rahmat dan maghfirah datang spesial bagi orang-orang beriman dan ummat Islam pada umumnya. Ini adalah wujud Rahman dan Rahim-nya Allah SWT yang harus disergap dengan melakukan berbagai persiapan sedini mungkin.
Rasulullah SAW dalam menyongsong bulan suci Ramadhan menunjukkan antusias yang sangat tinggi. Bahkan dua bulan sebelum datangnya Ramadhan, beliau sudah mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah nafilah, utamanya shalat tahajjud (qiyamullail) dan puasa sunnah. Antusiasme ini antara lain dapat kita lihat dari salah satu bait doa beliau “Allahumma barik lanaa fii Rajab, wa fii Sya’ban, wa ballighna Ramadhan” (al-hadits).
Dalam sejarah dikatakan bahwa puasanya Rasulullah SAW yang terbanyak di luar bulan Ramadhan adalah di bulan Sya’ban. Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan pengkondisian hati memasuki bulan tersebut.
Kita kaum muslimin dapat mengambil pelajaran untuk kemudian melakukan persiapan baik dari segi fisik maupun psikis (kesehatan dan iman). Sudah menjadi sunatullah, biasanya untuk menjadi juara dalam suatu kompetisi ditentukan oleh sejauh mana persiapan dan latihan yang dilakukan. Demikian pula kualitas suskses Ramadhan berbanding lurus dengan persiapannya.
Jika diibaratkan nilai dan berkah Ramadhan itu adalah air bening yang suci, maka tempayan dan wadahnya juga sudah dipersiapkan dalam keadaan bersih untuk siap menadah dan memasukkannya kedalam tempayan tersebut. Tempayan itu adalah hati.
Jika sukses Ramadhan tahun ini sudah menjadi obsesi kita, dan telah tertancap dalam benak dan pikiran kita, maka saat ini waktunya kita melakukan persiapan. Bukan besok tapi hari ini, dengan memperkuat niat, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, banyak berdzikir, membaca Al-Qur’an dan memperbanyak puasa sunnah. Juga bersama membangun sinergi melalui konsolidasi untuk kemajuan ummat.
Hanya dengan kerja keras dengan planning dan strategi yang jitu (kerja cerdas) serta munajat kepada Allah dengan tulus, kita akan menuai sukses. Semoga sukses Ramadhan tahun ini dapat kita raih, baik secara pribadi maupun lembaga. Mari berprestasi karena kita dipilih untuk berprestasi…Allahu Akbar…
sumber : http://www.bmh.or.id/informasi/artikel/salam-ceo/603-meraih-sukses-ramadhan-1432-h.html
Ramadhan sebagai bulan yang penuh keistimewaan, keberuntungan, rahmat dan maghfirah datang spesial bagi orang-orang beriman dan ummat Islam pada umumnya. Ini adalah wujud Rahman dan Rahim-nya Allah SWT yang harus disergap dengan melakukan berbagai persiapan sedini mungkin.
Rasulullah SAW dalam menyongsong bulan suci Ramadhan menunjukkan antusias yang sangat tinggi. Bahkan dua bulan sebelum datangnya Ramadhan, beliau sudah mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah nafilah, utamanya shalat tahajjud (qiyamullail) dan puasa sunnah. Antusiasme ini antara lain dapat kita lihat dari salah satu bait doa beliau “Allahumma barik lanaa fii Rajab, wa fii Sya’ban, wa ballighna Ramadhan” (al-hadits).
Dalam sejarah dikatakan bahwa puasanya Rasulullah SAW yang terbanyak di luar bulan Ramadhan adalah di bulan Sya’ban. Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan pengkondisian hati memasuki bulan tersebut.
Kita kaum muslimin dapat mengambil pelajaran untuk kemudian melakukan persiapan baik dari segi fisik maupun psikis (kesehatan dan iman). Sudah menjadi sunatullah, biasanya untuk menjadi juara dalam suatu kompetisi ditentukan oleh sejauh mana persiapan dan latihan yang dilakukan. Demikian pula kualitas suskses Ramadhan berbanding lurus dengan persiapannya.
Jika diibaratkan nilai dan berkah Ramadhan itu adalah air bening yang suci, maka tempayan dan wadahnya juga sudah dipersiapkan dalam keadaan bersih untuk siap menadah dan memasukkannya kedalam tempayan tersebut. Tempayan itu adalah hati.
Jika sukses Ramadhan tahun ini sudah menjadi obsesi kita, dan telah tertancap dalam benak dan pikiran kita, maka saat ini waktunya kita melakukan persiapan. Bukan besok tapi hari ini, dengan memperkuat niat, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, banyak berdzikir, membaca Al-Qur’an dan memperbanyak puasa sunnah. Juga bersama membangun sinergi melalui konsolidasi untuk kemajuan ummat.
Hanya dengan kerja keras dengan planning dan strategi yang jitu (kerja cerdas) serta munajat kepada Allah dengan tulus, kita akan menuai sukses. Semoga sukses Ramadhan tahun ini dapat kita raih, baik secara pribadi maupun lembaga. Mari berprestasi karena kita dipilih untuk berprestasi…Allahu Akbar…
sumber : http://www.bmh.or.id/informasi/artikel/salam-ceo/603-meraih-sukses-ramadhan-1432-h.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar