Laba asuransi jiwa tumbuh 17,23 persen, dari Rp4,68 triliun tahun 2009 menjadi Rp5,48 triliun 2010. Sementara itu laba asuransi umum tumbuh 32,49 persen, dari Rp2,48 triliun tahun 2009 menjadi Rp3,29 triliun tahun 2010. Reasuransi labanya tumbuh paling tinggi, yakni 56,78 persen, dari Rp92,04 miliar tahun 2009 menjadi Rp144,29 miliar 2010.
“Perekonomian yang stabil dengan tingkat pertumbuhan sekitar 6,1 persen pada tahun lalu, membuat industri asuransi meraih pertumbuhan laba yang tinggi. Peningkatan modal perusahaan sebagai konsekuensi penerapan PP Nomor 81 tahun 2008, telah mendorong perusahaan asuransi untuk berproduksi lebih tinggi,” kata Pemimpin Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) Mucharor Djalil, pada acara Insurance Award 2011 di Hotel Le Meridien-Jakarta, Selasa (14/6) malam.
Hasil kajian LRMA terhadap laporan keuangan tahun 2010 dari 44 perusahaan asuransi jiwa, 82 perusahaan asuransi umum, dan empat perusahaan reasuransi, menunjukkan adanya ketarkaitan tersebut. Tahun lalu, ekuitas industri asuransi jiwa meningkat 22,01 persen, dari Rp20,3 triliun tahun 2009 menjadi Rp24,77 triliun 2010. Ekuitas asuransi umum naik 21,86 persen, dari Rp19,26 triliun tahun 2009 menjadi Rp23,47 triliun 2010. Dan reasuransi ekuitasnya tumbuh 14,21 persen, dari Rp732,91 miliar tahun 2009 menjadi Rp837,07 miliar.
Pendapatan premi asuransi jiwa tumbuh 23,26 persen, dari Rp60,69 triliun tahun 2009 menjadi Rp74,78 triliun tahun lalu. Pada periode yang sama, premi langsung asuransi umum tumbuh 9,45 persen, dari Rp24,47 triliun menjadi Rp26,68 triliun. Sedangkan premi penutupan tak langsung reasuransi tumbuh 11,60 persen, dari Rp2,41 triliun 2009 menjadi Rp2,69 triliun 2010.
“Seiring peningkatan modal, premi juga naik, sehingga investasi meningkat signifikan di tahun lalu. Dampaknya, hasil investasi juga tumbuh walau tak setinggi tahun sebelumnya. Tetapi hal ini ditutup oleh peningkatan hasil underwriting yang sangat tinggi, sebagai buah dari penerapan prinsip prudent underwriting yang lebih baik,” tambah Mucharor Djalil.
Hal ini terlihat pada total pendapatan asuransi jiwa yang tumbuh 20,58 persen, dari Rp30,27 triliun tahun 2009 menjadi Rp36,5 triliun 2010. Total pendapatan asuransi umum tumbuh 18,20 persen, dari Rp6,4 triliun 2009 menjadi Rp7,6 triliun 2010. Dan total pendapatan reasuransi naik 21,07 persen, dari Rp250,24 miliar menjadi Rp302,98 miliar.
Media Asuransi kembali menyelenggarakan acara pemberian penghargaan kepada perusahaan asuransi terbaik ‘Insurance Award 2011’. Pada penyelenggaran yang kelima kalinya ini, ada 26 perusahaan yang masuk kategori Best Insurance pada tahun ini, terdiri dari 12 perusahaan asuransi umum, 11 perusahaan asuransi jiwa, dan empat perusahaan re asuransi.
Perusahaan asuransi umum yang menyabet predikat Best Insurance kali ini adalah PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Astra Buana, PT Lippo General Insurance Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT Asuransi Umum Videi, PT Asuransi Artarindo, dan PT LIG Insurance Indonesia.
Sebelas perusahaan asuransi jiwa yang memperoleh predikat best insurance 2011 adalah PT Asuransi Jiwa Sinarmas, PT Prudential Life Assurance, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Commonwealth Life, PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha, PT AXA Financial Indonesia, PT BNI Life Insurance, PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, dan PT Heksa Eka Life Insurance.
Tiga perusahaan reasuransi yang mendapat predikat best reinsurance adalah PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, dan PT Reasuransi Internasional Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar