JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia membidik perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1 triliun dari Giro UOB yang kemarin baru diluncurkan. Peluncuran Giro UOB ini diharapkan bisa mendongkrak komposisi dana murah perseroan.
Director of Commercial Banking Bank UOB Indonesia Madi D Lazuardi optimistis Giro UOB ini akan diminati nasabah karena bunga yang ditawarkan sangat menarik hingga 1,75%. “Bunga giro bank lain umumnya 0–1%, tetapi kami memberi bunga yang kompetitif sebesar 1,75%,”papar Madi seusai peluncuran Giro UOB di Jakarta kemarin.
Menurut Madi, hingga kuartal I/2011 DPK perseroan mencapai Rp32,48 triliun, di mana 35,6%-nya merupakan dana murah (tabungan dan giro). Dengan adanya produk baru tersebut, lanjut dia, komposisi dana murah diharapkan bisa naik menjadi 40% dari total DPK yang ditargetkan hingga akhir tahun 2011 mencapai Rp43 triliun.
“Hingga Mei 2011,total DPK UOB Indonesia sudah mencapai Rp34 triliun.Pada semester dua bisa tumbuh kurang lebih Rp8 triliun hingga Rp9 triliun,” katanya. Untuk target penyaluran kredit, kata Madi, diharapkan bisa menembus angka Rp40 triliun tahun ini. Sampai kuartal I/2011, total kredit UOB Indonesia mencapai Rp30 triliun.
Adapun kontribusi kredit consumer banking kuartal I/2011 sebesar Rp4 triliun atau 13%, business banking turun menjadi 31% atau Rp9,6 triliun, commercial banking Rp9 triliun atau 30%, dan corporate banking sebesar Rp7,4 triliun atau 24%. Madi mengaku saat ini UOB Indonesia sedang mempersiapkan sindikasi pembiayaan senilai USD50 juta hingga USD60 juta.
Pembiayaan tersebut diperuntukkan bagi sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia. Menurut dia, dalam sindikasi tersebut akan diundang lima bank lokal ataupun asing untuk turut berpartisipasi.Dia menyebutkan untuk mengajak bank-bank tersebut bergabung diperlukan waktu yang cukup lama. ●chindya citra
sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/405645/
Director of Commercial Banking Bank UOB Indonesia Madi D Lazuardi optimistis Giro UOB ini akan diminati nasabah karena bunga yang ditawarkan sangat menarik hingga 1,75%. “Bunga giro bank lain umumnya 0–1%, tetapi kami memberi bunga yang kompetitif sebesar 1,75%,”papar Madi seusai peluncuran Giro UOB di Jakarta kemarin.
Menurut Madi, hingga kuartal I/2011 DPK perseroan mencapai Rp32,48 triliun, di mana 35,6%-nya merupakan dana murah (tabungan dan giro). Dengan adanya produk baru tersebut, lanjut dia, komposisi dana murah diharapkan bisa naik menjadi 40% dari total DPK yang ditargetkan hingga akhir tahun 2011 mencapai Rp43 triliun.
“Hingga Mei 2011,total DPK UOB Indonesia sudah mencapai Rp34 triliun.Pada semester dua bisa tumbuh kurang lebih Rp8 triliun hingga Rp9 triliun,” katanya. Untuk target penyaluran kredit, kata Madi, diharapkan bisa menembus angka Rp40 triliun tahun ini. Sampai kuartal I/2011, total kredit UOB Indonesia mencapai Rp30 triliun.
Adapun kontribusi kredit consumer banking kuartal I/2011 sebesar Rp4 triliun atau 13%, business banking turun menjadi 31% atau Rp9,6 triliun, commercial banking Rp9 triliun atau 30%, dan corporate banking sebesar Rp7,4 triliun atau 24%. Madi mengaku saat ini UOB Indonesia sedang mempersiapkan sindikasi pembiayaan senilai USD50 juta hingga USD60 juta.
Pembiayaan tersebut diperuntukkan bagi sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia. Menurut dia, dalam sindikasi tersebut akan diundang lima bank lokal ataupun asing untuk turut berpartisipasi.Dia menyebutkan untuk mengajak bank-bank tersebut bergabung diperlukan waktu yang cukup lama. ●chindya citra
sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/405645/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar