Kamis, 23 Juni 2011

UOB Indonesia mengaku tumbuh pesat setelah delisting

JAKARTA: PT Bank UOB Indonesia mengaku pertumbuhan infrastruktur perusahaan mengalami peningkatan signifikan pasca-delisting Juli 2009.

Direktur Korporasi Bank UOB Indonesia Safrullah Hadi Saleh mengungkapkan salah satu efek positif menjadi perusahaan tertutup adalah perusahaan dapat berkembang pesat dalam hal infrastruktur karena tidak harus melalui aturan tertentu layaknya perusahaan terbuka.

"Sebetulnya begini, kita mau berkembang cepat, kalau delisting, menjadi private, banyak aturan yang tidak mesti dilalui. Hal ini dibutuhkan karena saat ini kami ingin berkembang dengan lebih baik, kalau bisa jangan ada halangan," ujarnya usai pembukaan pameran lukisan, kemarin.

Menurutnya, saat ini perusahaan mengalami pertumbuhan signifikan dalam tiga hal: volume bisnis, teknologi dan infrastruktur. Dari tiga hal tersebut, perkembangan teknologi dan infrastruktur sangat ditunjang oleh kebijakan menjadi perusahaan tertutup.

Sementara itu, lanjut Safrullah, pertumbuhan dalam volume bisnis lebih banyak ditunjang oleh aksi merger.

"Pertumbuhan kami yang ditunjang delisting bukan pada kredit dll, itu semata karena merger. Yang ditunjang karena go private maksudnya proses renovasi dan perbaikan infrastruktur jadi lebih gampang," tuturnya.

Safrullah menjelaskan perkembangan infrastruktur yang dimaksud lebih banyak berupa renovasi dan relokasi, bukan penambahan cabang.

Beberapa cabang UOB Indonesia yang mengalami relokasi antara lain cabang-cabang di Semarang, Surabaya dan Balikpapam.

Sedangkan cabang-cabang di Sumatera lebih banyak mengalami renovasi karena wilayah penempatan cabang dianggap sudah baik. Cabang yang rencananya akan direnovasi antara lain di Medan dan Palembang.

Safrullah menegaskan, relokasi dan renovasi tersebut dilaksanakan guna meningkatkan kenyamanan nasabah.

"Perbedaan dan pertumbuhan infrastruktur sudah lumayan, saya tidak tahu berapa nilainya. Misalnya saja gedung kami dari Harmoni, sekarang pindah ke sini [Thamrin]," jelasnya.

Namun, dia menambahkan, hal tersebut tidak menutup kemungkinan perusahaan akan kembali menjadi perusahaan terbuka.

"Jangan pikir akan selamanya private, saat ini tidak ada, tapi mungkin suatu saat pemegang saham mau kembali jadi public company," ungkapnya.(faa)

sumber : http://www.bisnis.com/finansial/perbankan/28533-uob-indonesia-mengaku-tumbuh-pesat-setelah-delisting

Tidak ada komentar: